Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/01/09

Selasa, 9 Januari 2018 (Minggu ke-1 sesudah Epifania)

Markus 1:14-15
Panggilan Pertobatan

Ketika seorang pencuri berpikir untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya, seorang pembohong jera dan bertekad untuk berlaku dan berkata jujur, seorang pembunuh berpikir bahwa yang dilakukannya tidak baik, dan seorang yang acuh tak acuh menyadari bahwa apa yang yang dilakukannya tidak semestinya, jelaslah bahwa semua orang ini memikirkan sebuah perubahan.

Perubahan dari dalam diri sendiri, yang dimulai dari pikiran, yaitu tekad untuk berbalik arah, lalu hal tersebut mendorongnya untuk tidak lagi melakukan kebiasaan yang selama in mendarah daging dalam dirinya. Inilah yang dinamakan pertobatan. Pertobatan adalah keadaan di mana seorang berdosa menyesal karena perbuatannya oleh Roh Kudus dalam dirinya. Kemudian ia mengubah pikirannya, berbalik dari kesalahannya dan menujukkan pikirannya kepada Allah.

Seruan Yesus di Galilea adalah "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil" (1:15). Kata waktunya telah genap berarti bahwa kehadiran Yesus Orang Nazaret di bumi ini telah menggenapi nubuat para nabi tentang kedatangan-Nya ke dalam dunia ini. Kerajaan Allah sudah dekat, bahwasannya Kerajaan Allah tersebut bersifat hic et nunc 'kini dan di sini', di bumi yang kita pijak dan sekarang ini, bukan di surga nanti. Untuk itu kita dipanggil untuk bertobat dan berubah dari kehidupan sebelumnya dan percaya kepada Yesus. Sebab kata Yunani yang diterjemahkan dengan Injil di sini berarti Kabar Baik. Inilah identitas Yesus yang sejati. Yesus adalah kabar baik bagi dunia ini!

Seruan pertobatan tidak hanya ditujukan kepada para penjahat kelas kakap, tetapi juga untuk semua orang. Sebab memang tidak ada manusia sempurna. Semuanya perlu diperbarui. Semua orang perlu bertobat! Bertobat bukan hanya karena telah melakukan kejahatan saja. Namun, bertobat karena manusia-ini yang paling banyak-sering tidak mau melakukan kebaikan. Di sini soalnya: bukan tidak mampu berbuat baik, tetapi tidak mau. Karena itu, bertobatlah! [KFT]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org