Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/10/15

Minggu, 15 Oktober 2017 (Minggu ke-19 sesudah Pentakosta)

Mazmur 115
Jangan Keliru Menyembah Tuhan

Dalam dunia ini tidak ada namanya ateis sejati. Meskipun golongan ini mengingkari atau pun meniadakan keberadaan Tuhan dalam hidupnya, disadari atau tidak, mereka telah menciptakan "tuhan" yang baru, yaitu keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam dunia ini tanpa campur tangan Tuhan. Sebab segala sesuatu sudah dapat dijelaskan dengan akal budi manusia. Walaupun "Tuhan" itu ada, hal itu hanyalah proyeksi pikiran manusia tentang sesuatu yang ideal, seperti kesempurnaan, keabadian, kemahakuasaan, cinta kasih, dan lain sebagainya. Cara berpikir seperti ini yang menguasai pikiran dan hidup mereka.

Orang Israel dididik untuk melihat Tuhan sebagai Pribadi yang hidup. Ia tidak diciptakan oleh siapa pun karena Ia kekal adanya. Segala sesuatu tercipta oleh Dia dan Ia berkuasa atas apa pun juga. Bahkan manusia tidak mampu menggambarkan kehadiran-Nya hanya dengan akal budi atau imajinasinya. Selain itu, Tuhan memiliki hak prerogratif untuk menentukan siapa diri-Nya dan bagaimana bertindak terhadap makhluk ciptaan-Nya. Karena itulah orang Israel menyebut Tuhan dengan sebutan YHWH.

Kata "YHWH" sangat sakral bagi orang Yahudi. Mereka melihat bahwa nama Tuhan tidak dapat disebut dengan sembarangan. Sebab itu mereka menggantikan pengucapan YHWH menjadi Adonai sebagai bentuk penghormatan. Mereka tidak berani menyebut nama Tuhan secara langsung karena nama itu kudus untuk manusia yang berdosa.

Lalu bagaimana orang percaya masa kini memahami nama Tuhan? Sebagian besar orang percaya tidak memahami makna kata YHWH. Namun mereka mengasosiasikan nama itu pada figur Yesus sebagai Juru Selamat dunia. Dalam diri Yesus inilah kehadiran Allah tampak nyata. Bagi setiap orang yang ingin menyembah Allah secara benar harus menghidupkan citra Yesus dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, Tuhan seperti apa yang kita sembah akan tercermin melalui cara penghormatan kita kepada-Nya setiap saat, baik melalui perilaku, tutur kata, atau pun cara berpikir. [TRW]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org