Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/10/14

Sabtu, 14 Oktober 2017 (Minggu ke-18 sesudah Pentakosta)

Ester 9:20-32
Kenapa Mengingat yang Menyakitkan?

Dalam pertumbuhan tanaman dikenal efek Heliotropik. Efek dari proses ini adalah membuat tanaman tumbuh terus ke atas dan hanya memerhatikan arah munculnya helios atau matahari. Tumbuhan ini tidak memerhatikan bagaimana kondisi tubuhnya. Dia hanya mengarahkan pertumbuhannya sesuai dengan posisi panas matahari yang diterimanya. Jadi bukan menjadi barang yang aneh ketika tumbuhan besar akan tumbuh dengan meliuk-liuk sesuai arah datangnya sinar matahari. Justru dengan bentuk seperti itu, tumbuhan menjadi indah karena ia hidup sesuai dengan habitatnya.

Efek heliotropik ini baik untuk melihat bacaan dari Ester 9:20-32. Ada banyak luka yang diperingati oleh bangsa Yahudi, secara khusus mengingat bagaimana munculnya Hari Raya Purim. Perayaan Purim untuk mengenang hari di mana Haman menjatuhkan undi atau pur untuk membinasakan bangsa Yahudi. Mordekhai menganggap peristiwa itu merupakan hal besar yang harus diingat oleh orang-orang Yahudi. Ratu Ester pun menegaskan hal yang sama. Namun peringatan hari raya itu masih diliputi nuansa luka dan trauma dari rasa takut. Mereka tidak boleh melupakan apa yang terjadi. Dengan mengenang peristiwa tersebut, mereka diingatkan untuk senantiasa mawas diri terhadap ancaman dari luar yang hendak memunahkan mereka dari muka bumi.

Berbeda dengan tanaman yang tidak berkeluh kesah tentang kondisi tubuhnya yang bengkok. Mereka selalu merayakan hidup dengan cara melihat cahaya matahari. Mereka menyadari bahwa dirinya tidak dapat hidup tanpa sinar matahari. Karena itu, tidak baik kalau mengeluhkan kehidupan yang menyakitkan.

Melihat tumbuhan yang memiliki keterbatasan gerak, seharusnya manusia patut bersyukur karena dirinya diberi banyak pilihan hidup. Sepatutnya kita memilih mengingat kebaikan dan kemurahan hati Tuhan daripada luka batin dalam hati. Jika kita belajar mengingat akan kebaikan-Nya, maka setiap lika-liku kehidupan yang kita jalani dan lalui akan diperindah oleh penyertaan-Nya. [TRW]


Baca Gali Alkitab 7

Ester 9:20-32

Purim adalah pesta Yahudi yang dirayakan pada hari 13-25 bulan Adar. Purim berasal dari kata "pur" yang artinya undi yang dibuang Haman. Perayaan Purim dilakukan untuk mengingatkan bangsa Yahudi bahwa Haman memakai "pur" atau "undi" untuk menentukan hari pembantaian (genosida) orang Yahudi. Karena itulah, setiap orang Yahudi patut mengingat peristiwa itu untuk meningkatkan persatuan di antara mereka dan kewaspadaan terhadap ancaman dari bangsa lain.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang dituliskan dan diwajibkan oleh Mordekhai kepada orang Yahudi (20-21)?
2. Mengapa orang Yahudi bersukacita dan membuat perayaan (22-23)?
3. Apa latar belakang munculnya perayaan Purim (24-26)?
4. Apa ketetapan perayaan Purim bagi orang Yahudi (27-28)?
5. Mengapa Ratu Ester perlu menulis surat kepada seluruh orang Yahudi (29)?
6. Kepada siapakah dan di manakah surat itu dikirimkan dan disebarluaskan (30-32)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Bagaimana cara Allah menyelamatkan umat-Nya dari perkabungan menjadi sukacita?
2. Mengapa perayaan Purim menjadi suatu tradisi yang penting dalam sejarah bangsa Yahudi?

Apa respons Anda?
1. Ketika Allah mengubah kesusahan Anda menjadi sebuah sukacita, apakah hal pertama yang ingin Anda lakukan untuk Tuhan?

Pokok Doa:
Agar setiap orang percaya senantiasa berbagi berkat kepada sesama dalam setiap perayaan keagamaan.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org