Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/09/27

Rabu, 27 September 2017 (Minggu ke-16 sesudah Pentakosta)

Ester 1:9-22
Menguasai Diri = Dikuasai oleh Allah

Musuh terbesar dari setiap orang adalah dirinya sendiri (bdk. Ams. 16:32). Setelah berhasil meyakinkan para pembesar kerajaan sekutunya, Ahasyweros berpuas diri. Ia mulai lengah dan kehilangan penguasaan diri sehingga terjadilah tiga ironi berkenaan dengan kekuasaannya. Yang seharusnya tunduk berbalik menjadi yang menundukkan, yaitu: anggur, istri, dan bawahan.

Ahasyweros yang sanggup memengaruhi para pembesar dari 127 daerah ternyata tidak mampu melawan pengaruh anggur yang membasahi kerongkongannya. Anggur telah menaklukkan akal sehatnya dan menjadikannya tidak bisa berpikir jernih serta membuat keputusan dengan bijak. Titahnya tidak lagi berasal dari pikiran waras, melainkan dari suasana hati yang dikuasai oleh anggur sehingga ia rela menukar martabat Sang Ratu untuk mendapat lebih banyak kegembiraan.

Ahasyweros yang ditakuti oleh bangsa India hingga Etiopia, ternyata tidak ditakuti di rumahnya sendiri. Ia memiliki kekuasaan, tetapi Wasti memiliki karakter. Bahkan Wasti sanggup mengubah (baca: memerintah) suasana hati Ahasyweros dalam sekejap. Hari terakhir perjamuan itu yang seharusnya menjadi hari yang paling menggembirakan berubah menjadi hari yang penuh kegeraman. Sebab ia yang mengesahkan Undang-Undang, namun tidak memahami aturan tersebut dengan bijaksana. Yang terjadi justru mengagetkan karena Ahasyweros menerima usulan Memukan (13-20), salah satu dari tujuh pakar hukum dan undang-undang yang dianggap arif bijaksana. Titah baru itu membuat seluruh daerah mengetahui bahwa Ahasyweros gagal menjadi teladan sebagai kepala rumah tangga yang arif.

Dalam Efesus 5:18 Paulus menyatakan bahwa setiap orang diperhadapkan pada dua pilihan, yakni: dikuasai anggur (hawa nafsu) atau dipenuhi Roh Allah. Pilihan itu memperlihatkan dua jalan kehidupan yang akan ditempuh oleh seseorang. Dosa membuat manusia tidak mampu memilih dengan tepat, maka dibutuhkan kasih karunia Allah. Hanya dalam Kristuslah seseorang dimampukan membuat pilihan yang tepat sesuai kehendak Allah. [BS]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org