Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/09/09

Sabtu, 9 September 2017 (Minggu ke-13 sesudah Pentakosta)

Obaja 1:8-16
Pada Hari Malang, Berempatilah!

Ketika seseorang mengalami kemalangan, saat itu juga akan terlihat siapa yang masih setia mengakuinya sebagai sahabat. Pada hari-hari malang, sebagian teman akan pergi dan sebagian mata akan memandang rendah. Apa yang dapat diharapkan dari seorang yang tengah mengalami kemalangan? Jangan-jangan kita juga ikut kena imbasnya.

Dalam pembuangan, situasi seperti ini yang sedang dialami keturunan Yehuda. Mereka sedang berada di pembuangan, namun orang-orang lain, khususnya Edom, tidak memiliki simpati terhadap mereka. Dalam nubuatnya, Nabi Obaja berkata, "Janganlah memandang rendah saudaramu pada hari kemalangannya" (12). Lagi, kata Nabi Obaja, "... jangan merenggut kekayaannya" (13).

Terkadang hidup kita berada pada posisi orang Yehuda. Terkadang juga berada pada posisi orang Edom. Ketika berada di posisi orang Yehuda, kita akan memahami apa artinya sebuah kemalangan, juga betapa berharganya sebuah empati. Namun, saat kita berada di posisi orang Edom, entah apa yang mendorong kita, sehingga kadang-kadang kita justru menggunakan kemalangan orang lain sebagai sebuah peluang untuk mengubahnya menjadi keberuntungan bagi kita. Kita "menggunakan kesempatan dalam kesempitan."

Nubuatan Nabi Obaja mengajarkan kepada kita, betapa sikap kita-yang tidak bersimpati dan memandang rendah seseorang yang sedang mengalami kemalangan-akan mendapat ganjaran dari Tuhan. Ganjarannya tidak jauh-jauh, yaitu apa yang kita lakukan akan kembali pada kita. "Perbuatanmu, " kata Nabi Obaja, "akan kembali menimpa kepalamu sendiri, " (15).

Nubuatan Nabi Obaja layaknya nasihat bagi kita. Para pembaca masa kini patut menyimaknya dengan baik nasihat tersebut. Kita diajak untuk berempati bersama dengan orang-orang yang mengalami kemalangan, entah yang sedang mengalami kebangkrutan, tertimpa bencana, kegagalan dalam studi, dan sebagainya. Pada hari-hari malang tersebut, baiklah kita tidak tergoda untuk memandang rendah, melainkan berempati. [LL]


Baca Gali Alkitab 2

Obaja 1:8-16

Kalau boleh diumpamakan bahwa hidup itu seperti sebuah roda. Ada kalanya seseorang berada di atas dan mendapat keberuntungan besar. Ada kalanya berada di bawah dan tertimpa kemalangan. Ada kalanya juga biasa-biasa saja seperti air mengalir. Apa pun kondisinya, hendaknya kita menjaga sikap hidup yang benar dan tidak meremehkan atau pun menertawakan kemalangan orang lain.

Apa saja yang Anda baca?
1. Siapakah yang akan dilenyapkan oleh Tuhan (8)?
2. Siapakah yang akan tertegun melihat perbuatan Tuhan (9)?
3. Bangsa mana yang akan dibinasakan oleh Tuhan (10)?
4. Bangsa mana yang melakukan pengkhianatan terhadap Israel dan apa yang dilakukan oleh mereka (11)?
5. Apa isi nasihat Tuhan (12-14)?
6. Bagaimana Tuhan membalas kejahatan bangsa-bangsa (15-16)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mengapa Tuhan sangat membenci orang yang bergembira di atas kemalangan orang lain?
2. Apa hukuman Tuhan atas perilaku orang-orang jahat?

Apa respons Anda?
1. Jika Anda melakukan kesalahan terhadap orang lain, apa yang akan Anda lakukan?
2. Tekad apa yang Anda lakukan untuk memperbarui diri di hadapan Allah?

Pokok Doa:
Memohon agar Allah senantiasa mengingatkan kita untuk berempati dan membantu orang yang malang.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org