Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/08/12

Sabtu, 12 Agustus 2017 (Minggu ke-9 sesudah Pentakosta)

Ibrani 6:9-12
Tidak Kehilangan Pengharapan

Hidup harus terus berjalan, meskipun berbagai kesulitan menghadang. Hidup harus terus bergulir sekalipun sesekali tergelincir. Itu semua dimungkinkan terjadi apabila kita masih memiliki pengharapan dalam kehidupannya. Harapan itu yang membuat orang memiliki keyakinan bahwa masih ada kesempatan untuk suatu perubahan.

Ada hal yang menonjol dalam perikop Ibrani 6: 9-12, yaitu ketika penulis surat Ibrani menyapa para membaca suratnya dengan sebutan "saudara-saudara yang kekasih." Sapaan kasih ini muncul setelah perikop yang paling keras disampaikan oleh penulis. Di sini penulis hendak mengatakan suatu kebenaran, yaitu meskipun tegurannya terkesan keras, namun ia mengatakannya dengan kasih. Ia bekata: "Kami ingin supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti". Penulis tidak memandang mereka sebagai satu kumpulan orang banyak, sebaliknya sebagai pribadi-pribadi. Penulis memang mengasihi mereka, sekalipun ia tunjukkan dengan cara menegur mereka. Namun, kasih memang bisa menegur dengan keras orang yang dikasihinya.

Hal yang menarik dalam bagian ini adalah kalau dalam ayat-ayat sebelumnya, penulis surat Ibrani mengecam mereka dengan tajam untuk semua kekurangan dan kelemahan mereka. Tetapi pada bagian ini, ia percaya bahwa mereka masih memiliki sesuatu yang lebih baik dan bahkan hal-hal yang mengandung keselamatan. Tidak ada manusia yang 100% benar tanpa kesalahan dan kekurangan. Tidak ada juga manusia yang melulu jahat atau negatif, seolah-olah tidak ada kebaikan padanya. Kita belajar meneladani Allah yang adil. Dia bisa melihat kekurangan kita, tetapi juga tidak melupakan hal yang baik pada kita.

Bisa jadi keyakinan kita terhadap Kristus mulai luntur, dan bahkan kita mulai terpikat pada ajaran lain. Waspadalah agar kita tidak kehilangan iman dan pengharapan, melainkan masing-masing bertekun dalam kesungguhan hati untuk menjadikan pengharapan kepada Kristus sebagai kepastian keselamatan. [AY]


Baca Gali Alkitab 5

Ibrani 6:9-12

Anugerah keselamatan Allah itu bukan dihasilkan dengan harga yang murah. Bahkan seisi dunia pun tidak sanggup menggantikan apa yang diberikan oleh Allah untuk manusia berdosa. Allah harus mengutus dan mengurbankan Yesus, anak tunggal-Nya, di Kalvari untuk menanggung dan menebus dosa umat manusia. Karena itu, orang percaya wajib menghayati, memelihara, dan mengerjakan keselamatan itu dengan sepenuh hati. Dengan demikian, keselamatan yang diperoleh menjadi suatu kepastian dalam kekekalan.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang dimaksud oleh penulis Ibrani dengan kalimat "sesuatu yang lebih baik" dalam kaitannya dengan keselamatan (9)?
2. Apa artinya Allah itu adil dan tidak melupakan usaha orang beriman (10)?
3. Kesungguhan apa yang dituntut oleh Allah dan pengharapan seperti apa yang sejati (11)?
4. Apa kaitannya ketaatan dengan iman, kesabaran, dan janji Allah (12)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apa kepastian keselamatan dari Allah?
2. Pengharapan apa yang Allah tawarkan kepada manusia?
3. Apa tugas dan tanggung jawab orang percaya dalam kaitannya dengan keselamatan?

Apa respons Anda?
1. Kemalasan merupakan salah satu penghambat utama bagi seseorang untuk maju. Ketika kita malas bersaat teduh, berdoa, dan ke gereja, apa respons kita terhadap Allah?

Pokok Doa:
Memohon agar Tuhan senantiasa mengingatkan kita tidak kendur dalam iman dan pengharapan akan kekekalan.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org