Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/06/17

Sabtu, 17 Juni 2017 (Minggu ke-1 sesudah Trinitas)

2 Tawarikh 34:1-33
Intervensi Allah dalam Sejarah

Jika kita sepakat bahwa Allah dalam Kristus adalah Pengendali sejarah manusia, maka tiada hal terjadi di luar kedaulatan-Nya. Allah mengawasi gerak sejarah manusia. Sewaktu-waktu Ia melakukan intervensi dengan memakai orang-orang yang berkenan kepada-Nya untuk mendatangkan kebaikan bagi dunia ciptaan-Nya.

Yosia bukan perintis utama reformasi kerohanian dan mental bangsa Israel, sebelumnya telah ada Uzia, Yotam, Hizkia, dan seterusnya. Yang membedakan Yosia dengan para leluhurnya ada dua hal, yakni: Pertama, di usia delapan tahun ia bukan hanya melakukan apa yang benar bagi Allah, tetapi juga menetapkan hatinya hidup takut akan Allah. Di usia yang tergolong sangat muda, ia telah memahami pentingnya hati yang terarah kepada Allah (1-3). Ia menghancurkan segala patung berhala sampai tidak bersisa. Tujuannya, untuk menjauhkan orang-orang Israel jatuh kembali jatuh kepada perzinaan rohani (4-7, 33).

Kedua, penemuan kitab Taurat yang telah “hilang” (15). Jika dilihat sekilas, penemuan kitab itu terjadi secara tidak disengaja sewaktu merenovasi rumah Tuhan (8-18). Pada dasarnya, tidak ada yang kebetulan bagi Allah. Mungkin sudah waktunya bagi generasi baru mengetahui isi kitab tersebut dan dibacakan secara berjemaah (29-32). Apa reaksi Yosia? Perasaan takut dan gentar. Ia mengoyakkan pakaiannya sebagai ungkapan berduka, sedih, putus asa, dan memohon pengampunan (19). Dengan segera, ia mengutus imam Hilkia meminta petunjuk Tuhan baginya (20-26). Tindakan Yosia menyenangkan hati Tuhan dan Ia berjanji tidak mendatangkan malapetaka selama Yosia hidup (27-28).

Allah tidak pernah tertidur. Dengan kesabaran dan kasih-Nya, Ia mengamati segala yang dilakukan manusia. Melalui kuasa-Nya, Ia menahan laju kejahatan dengan mengutus orang-orang yang telah dipersiapkan oleh-Nya menjadi alat pembaruan dan pembawa damai.

Allah mencari orang yang mau menjadi alat pembaruan-Nya. Bagaimana dengan Anda? Persiapkan diri Anda dengan komitment yang kuat. [TG]


Baca Gali Alkitab 7

2 Tawarikh 34:1-33

Dalam usia yang sangat muda, Yosia telah menjadi seorang raja. Meski demikian, ia telah bertekad untuk hidup menyenangkan hati Tuhan. Dorongan itulah yang membuat Yosia meneruskan reformasi atas bangsanya. Tidak lupa juga ia merenovasi rumah Tuhan dan tanpa diduga ditemukan kitab Taurat. Sejak itu, kitab Taurat dibacakan secara berjemaah.

Apa saja yang Anda baca?
1. Usia berapa Yosia menjadi raja dan apa yang dilakukannya selama hidupnya (1-3)?
2. Untuk membuktikan komitmenya kepada Allah, apa yang dilakukannya untuk menjauhkan bangsanya jatuh dalam dosa (3-7, 33)?
3. Apa yang ia lakukan di tahun kedelapan belas dari pemerintahannya (8-13)?
4. Apa yang mereka temukan saat mereka merenovasi rumah Tuhan (14)?
5. Kepada siapakah kitab itu diberikan untuk disampaikan kepada Yosia (15-18)?
6. Apa reaksi Yosia saat mendengar hal itu dan apa yang diperintahkannya kepada Hilkia (19-22)?
7. Apa sabda Allah melalui perantara Hilkita kepada Yosia dan bangsa Israel (23-28)?
8. Apa yang dilakukan Yosia dengan seluruh jemaah Israel dan apa wejangan Yosia (29-32)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apa yang dimaksud dengan reformasi kerohanian dan mengapa hal itu penting dalam kehidupan umat Allah?

Apa respons Anda?
1. Alkitab adalah makanan rohani bagi umat Allah. Sudah berapa kali Anda membaca habis seluruh isi Alkitab? Jika belum, apa tekad yang Anda buat di hadapan Tuhan?

Pokok Doa:
Ingatkan umat-Mu, ya Allah, agar mereka antusias membaca firman-Mu dan menjadikannya sebagai kebutuhan rohani.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org