Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/03/06

Senin, 6 Maret 2017 (Minggu Sengsara ke-1)

Matius 19:16-26
Orang Kaya dan Kerajaan Allah

Mengapa manusia mencintai uang? Uang dapat memberikan pelbagai kenyamanan hidup. Dengan uang, manusia dapat membeli dan menikmati apa pun yang diinginkannya. Uang tidak lagi dilihat sebagai sarana untuk berbuat kebaikan, melainkan candu yang membuat orang mengumpulkan kekayaan sebanyak mungkin.

Tidak diketahui dengan pasti apa motif orang kaya itu bertanya kepada Yesus. Ia menyapa Yesus sebagai guru yang baik dengan harapan mendapat petunjuk soal kehidupan kekal (16-17). Selama ini, orang tersebut beranggapan bahwa upaya manusia dalam menjalankan hukum Taurat dapat menjamin kehidupan kekal (18-20). Ia tidak memahami bahwa hukum Taurat tidak menyelamatkan, hanya membuat seseorang menjadi pribadi yang lebih baik. Lagi pula, kehidupan kekal tidak dapat dibeli dengan uang maupun perbuatan baik, melainkan anugerah Allah.

Dengan berterus terang Yesus menawarkan solusi, yaitu: Pertama, menjual dan membagi-bagikan kekayaannya kepada orang miskin (21a-c). Yesus mengajar orang itu agar memiliki harta abadi daripada harta dunia. Kekayaan duniawi hanya memenjarakan hati seseorang berpijak di atas dua perahu (bdk. Luk. 16:13), sedangkan harta surgawi membebaskan orang dari kemelekatan (bdk. Luk. 12:33-34). Kedua, mengikut Yesus (21d). Artinya, mengabdi dan menyerahkan seluruh hidupnya kepada Allah dan Kerajaan-Nya. Yang terjadi adalah orang kaya itu lebih mencintai hartanya daripada Kerajaan Surga (22-23). Jadi, kehidupan kekal tidak berbicara soal kemampuan manusia untuk berbuat baik, melainkan karya Allah dalam diri orang yang merespons anugerah-Nya dalam Kristus (25-26).

Allah tidak melarang umat-Nya memiliki kekayaan dan hidup makmur. Namun, ada risiko yang perlu diwaspadai, yaitu mencintai harta lebih dari diri Allah sama artinya perzinaan rohani dan pemberhalaan.

Harta yang melimpah tidak menyelamatkan. Berdoalah agar Allah menerangi hati dan pikiran kita untuk memahami bahwa harta abadi adalah Kristus! [TG]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org