Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/03/02

Kamis, 2 Maret 2017 (Minggu ke-8 sesudah Epifania)

Matius 18:12-20
Hidup dalam Komunitas

Ketika seseorang merespons dan menerima keselamatan Allah, ia menjadi bagian dari sebuah komunitas orang-orang kudus. Dalam komunitas Allah, setiap orang percaya dikumpulkan dan disatukan untuk saling berbagi dan bersekutu dalam Kristus sebagai umat Allah.

Dalam hidup bersama dengan para murid-Nya, Yesus sering mengajar mereka dengan contoh atau perumpamaan. Kali ini, Yesus ingin mengajarkan konsep tentang komunitas. Ia melihat gagasan itu penting agar murid-murid memahami tujuan Allah mengutus anak-Nya ke dalam dunia. Tidak lain adalah menyelamatkan manusia yang berdosa dan tersesat (12; bdk. Mat. 9:12-13). Bagi Allah, membimbing satu orang yang tersesat kepada jalan pertobatan merupakan sukacita surgawi (13; bdk. Luk. 15:4-7). Sebab Allah menghendaki seluruh umat manusia dapat diselamatkan dalam Kristus (14). Jadi, sudah menjadi keharusan bagi setiap orang percaya memprioritaskan misi Kerajaan Allah daripada ego pribadi.

Yesus memahami bahwa hidup dalam komunitas tidak senantiasa berjalan mulus karena selalu ada konflik. Untuk itu, Ia memberikan tata cara dalam memberi teguran secara bertingkat, yaitu: Pertama, menegur secara pribadi dan kekeluargaan (15). Kedua, membawa dua orang sebagai saksi mata untuk menjadi penegah yang objektif (16). Ketiga, membawa persoalan ke ranah publik sebagai putusan final, yaitu jemaat (17). Jika orang yang bersangkutan tidak bertobat, maka ia akan dikucilkan dan berada di luar perlindungan komunitas umat Allah (bdk. 1Kor. 5:1-8). Di sini, jemaat mewakili Allah untuk menjatuhkan sanksi hukuman (19-20).

Komunitas umat Allah terdiri atas manusia berdosa. Dalam penebusan Kristus, mereka telah diampuni dan dibenarkan di hadapan Allah. Mereka dikumpulkan dalam satu wadah sebagai keluarga Allah. Dengan harapan agar mereka dapat saling mengasihi satu sama lain sehingga dunia melihat mereka sebagai murid Kristus yang sejati. Kita telah menjadi bagian keluarga Allah. Karena itu, hiduplah dalam kasih dan saling menguatkan. [TG]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org