Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/02/23

Kamis, 23 Februari 2017 (Minggu ke-7 sesudah Epifania)

Matius 16:13-20
Identitas Yesus

Waktu Yesus di dunia sangat terbatas. Selama ini, Yesus dan para murid-Nya hidup bersama. Berbagai kesulitan telah mereka lalui. Banyak pengalaman yang mereka dapatkan dan mukjizat yang mereka lihat. Tidak sedikit ajaran yang mereka terima dari Yesus, walau tidak semuanya dapat dipahami. Yang menjadi persoalan adalah apakah mereka mengenal identitas Yesus dan seberapa dalam mereka memahami guru-Nya?

Untuk mengetahui kebenaran tersebut, Yesus memakai metode deduksi dengan mengajukan pertanyaan umum, yaitu "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" (13). Jawaban yang diterima Yesus banyak. Dalam benak masyarakat umum, ada beberapa figur penting yang dikorelasikan dengan Yesus, seperti Yohanes Pembaptis, Elia, Yeremia, dan lainnya (14). Anggapan umum ini mencerminkan harapan masyarakat Yahudi bahwa Yesus adalah Mesias politis yang akan mengusir kekuasaan Romawi yang sedang menjajah mereka.

Melalui jawaban beragam ini, Yesus mempertajam pertanyaannya kepada para murid. Ia ingin tahu apa anggapan para murid tentang diri-Nya (15). Ternyata jawaban Petrus menggembirakan hati Yesus (16-17). Di sini, Petrus bukan hanya memahami Yesus sebagai Mesias, tetapi juga sebagai anak Allah yang hidup. Pernyataan iman Petrus menjadi tonggak berdirinya jemaat Kristus (gereja) di dunia. Di sini, kata "jemaat-Ku" menunjukkan hak kepemilikan Yesus atas umat-Nya. Sedangkan istilah "batu" dari nama Petrus tidak diartikan sebagai gereja, melainkan sebagai batu hidup untuk rumah rohani (18; bdk. 1Pet. 2:5). Di atas pengakuan Petrus, Yesus menjamin bahwa kuasa kegelapan tidak dapat menang dan menaklukkan gereja-Nya (19).

Pengenalan sejati akan Allah tidak tergantung pada seberapa banyak waktu yang dikurbankan untuk pekerjaan Kerajaan Surga. Yang terpenting dari semuanya adalah seberapa dalam kita memahami Allah dan seberapa dekat hidup kita bersatu dengan-Nya.

Bersyukurlah bahwa iman kepada Kristus merupakan karya Allah di hati kita. [TG]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org