Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/02/18

Sabtu, 18 Februari 2017 (Minggu ke-6 sesudah Epifania)

Matius 15:21-31
Beriman itu Aktif

Perempuan Kanaan yang memohon belas kasihan Yesus bagi anak-Nya mendapat pujian dari Yesus, "Hai, Ibu, besar imanmu, ...", demikian kata-kata Yesus. Karena iman, ibu itu berani memohon kepada Yesus, bahkan bersoal jawab dengan-Nya mengenai haknya terhadap karya Yesus. Orang banyak yang berbondong-bondong dibawa kepada Yesus di atas bukit juga disembuhkan karena iman. Karena beriman, mereka datang dan dibawa kepada Yesus.

Bukan hal mudah untuk berada di depan umum bersoal jawab dengan orang terkemuka. Namun, Si Ibu dari Kanaan itu berani melakukannya demi anaknya. Semua dilakukannya karena imannya bahwa Yesus berkuasa menyembuhkan anak-Nya. Bukan perkara yang gampang untuk membawa orang lumpuh, timpang, buta, bisu, dan sakit penyakit lainnya ke atas sebuah bukit. Kenyataannya, mereka tetap melakukannya karena yakin bahwa Yesus berkuasa menyembuhkan mereka. Mereka beriman dengan aktif. Mereka tidak menunggu Yesus datang untuk menyembuhkan mereka. Mereka bergerak, mencari, dan mendekat kepada Yesus. Demikian seharusnya iman itu.

Iman bukan sesuatu yang pasif, diam lalu percaya bahwa sesuatu akan terjadi. Iman itu aktif, giat bertindak demi mewujudkan hal yang diharapkan. Iman itu memohon sekaligus berusaha. Iman membuat seorang pemuda yang belum mendapatkan pekerjaan tak hentinya berdoa, tetapi juga tak jemu mengirimkan lamaran pekerjaan atau berusaha memulai sebuah usaha. Iman membuat orangtua tak jemu berdoa supaya anaknya lulus sekolah, tetapi juga bertindak menyediakan sarana dan suasana yang mendukung sehingga anaknya bisa belajar dengan baik dan tenang. Beriman berarti aktif bertindak.

Mari kita bersyukur kalau Tuhan mengizinkan adanya tantangan di tengah kehidupan kita! Karena tantangan itu dapat membuat kita teruji: seberapa jauh kita beriman kepada Tuhan? Seberapa aktif kita mewujudkan iman yang konkret? Tak bisa hanya berdiam diri. Berdoa dan bertindak adalah perwujudan iman itu sendiri.[THIE]

Matius 15:21-31


Baca Gali Alkitab 7

Pelayanan Yesus tidak hanya dibatasi pada bangsa Yahudi. Ia datang ke dunia untuk menyelamatkan seluruh manusia dari keberdosaan mereka. Pelayanan kesembuhan yang dilakukan-Nya membuktikan bahwa Allah datang melawat umat-Nya.

Apa saja yang Anda baca?
1. Ke manakah Yesus pergi (21)?
2. Siapa yang meminta pertolongan kepada Yesus (22)?
3. Apa reaksi Yesus terhadap perempuan itu (23)?
4. Apa jawaban Yesus kepada perempuan itu (24, 26)?
5. Apa jawabab perempuan itu kepada Yesus (25, 27)?
6. Apa yang terjadi pada perempuan itu (28)?
7. Apa yang Yesus lakukan selelah meninggalkan tempat itu (29)?
8. Apa yang dilakukan oleh orang banyak saat mendengar Yesus ada di sana (30)?
9. Apa reaksi orang banyak melihat mukjizat Yesus (31)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mengapa dalam pelayanan Yesus selalu disertai tanda mukjizat?
2. Apa pentingnya mukjizat bagi manusia dan Allah?

Apa respons Anda?
1. Allah itu Mahakuasa. Ia sanggup menyembuhkan segala penyakit, tetapi Allah juga menghargai ilmu kedokteran yang dipakai oleh para dokter saat mendiagnosis suatu penyakit. Karena itu, saat Anda membutuhkan pertolongan, apa yang Anda pinta kepada Allah dan melalui sarana apa?

Pokok Doa:
Mengucap syukur atas kebaikan dan pemeliharaan Allah atas hidup kita.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org