Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/03/20

Minggu, 20 Maret 2016

Mazmur 63
Tidak Menjauh

Mazmur ini adalah salah satu mazmur yang menarik dan menyentuh. Mengapa? Karena pemazmur diperhadapkan dengan orang-orang yang ingin mencabut nyawanya (10) dan yang berdusta (12). Saat itu, Daud sedang menyelamatkan diri dari kejaran Saul (1Sam. 23). Dalam tempat persembunyiannya di padang gurun, ia merasakan kesendirian dan kesepian (2). Namun ia memilih untuk tidak berdiam diri menghadapi kesesakannya. Di tengah situasi yang sulit seperti itu, ia tidak mencari pertolongan dari orang lain. Ia datang kepada Allah untuk mencurahkan isi hatinya (2-3).

Daud ingat kepada Allah yang kudus (7), yang kasih setia-Nya melebihi hidup (4). Daud merenungkan tentang Allah yang menjadi penolong baginya dalam kesesakan (8). Di tengah padang gurun itu, Daud mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Perjumpaan ini membuat Daud memperoleh kekuatan untuk menghadapi semua persoalan hidupnya. Ia memuji Tuhan dan bersorak-sorai bagiNya (5-6, 8), bersukacita dan bermegah di dalam Allah (4, 12).

Adalah manusiawi untuk bersedih dan meratap di tengah tekanan hidup. Jika kita bisa bersyukur dan bermegah dalam situasi hidup yang menekan, itu hanya karena kehadiran Tuhan yang memberi kekuatan kepada kita. Inilah yang dialami oleh Daud. Di tengah pergumulannya, ia datang mendekat kepada Allah. Ia mengingat akan perbuatan Tuhan dalam hidupnya selama ini. Ia mengenal Allah yang Ia percaya. Hal ini memberi kekuatan dan ketenangan dalam segala kesesakannya. Di tengah segala tekanan dan kejahatan orang-orang yang menimpanya, Daud dapat mengandalkan dan menantikan Allahnya.

Renungkan: Sekeras apa pun tekanan hidup yang menekan kita, jangan menjauh dari Allah. Ingat akan pertolongan-Nya yang telah kita alami hingga saat ini. Ia adalah Allah yang tidak berubah. Ia sanggup menolong dan memberi kita kekuatan seberat apa pun persoalan yang kita hadapi. [MF]



Baca Gali Alkitab 3

Apa saja yang Anda baca?

1. Mengapa Daud mencari Allah (1-2)?

2. Ke manakah pandangan Daud ditujukan (3)?

3. Apa pujian Daud kepada Allah (4-6)?

4. Alasan apa yang membuatnya memuji Tuhan (7-9)?

5. Apa komentar Daud tentang para musuhnya (10-12)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?

1. Mengapa kita patut memuji Allah?

2. Apa yang dirindukan oleh jiwa kita?

3. Perbuatan Allah yang seperti apakah yang masih kita ingat dalam hidup ini?

Apa respons Anda?

1. Jika Tuhan sudah menolong hidup kita, doa seperti apakah yang seharusnya dipanjatkan kepada-Nya dan apa tindakan konkret kita dalam mewujudkan hal itu?

2. Tekad apa yang akan kita ambil sebagai ekspresi kerinduan kepada Allah?

Pokok Doa:

Kiranya keseharian hidup kita penuh dengan pujian kepada Allah daripada keluhan dan kekecewaan.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org