Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/02/25

Kamis, 25 Februari 2016

Markus 11:12-14
Keselamatan Allah dan Buahnya

Judul: Keselamatan Allah dan Buahnya
Peristiwa Yesus mengutuki pohon ara sangat tidak lazim. Yesus yang kesehariannya terlihat welas asih, bijaksana, santun, dan sabar, namun kali ini terlihat "emosional". Ia marah karena ia tidak mendapatkan buah ara untuk mengisi perutnya yang lapar (12, 14). Apakah tindakan Yesus itu dapat dibenarkan? Apakah Yesus tahu bahwa saat itu pohon ara belum memasuki masa berbuah? Lagi pula penulis Injil Markus dengan jelas mencatat bahwa saat itu bukan musim buah ara (13). Dengan kata lain, pohon ara belum waktunya berbuah.

Memang benar bahwa pohon ara mulai bersemi daunnya di bulan Maret dan akan menghasilkan buah yang matang di bulan Juni. Adalah hal yang wajar apabila Yesus tidak menemukan buah untuk memenuhi rasa laparnya. Tindakan Yesus mengutuk pohon ara juga tidak dapat disalahkan. Sebab pohon ara itu penuh dengan daun hijau yang lebat. Melihat hal itu, Yesus berharap dirinya menemukan buah ara untuk dimakan. Namun yang ditemukan oleh-Nya hanyalah kekecewaan, sebab penampilan daun hijau yang lebat hanyalah tipuan belaka (13).

Persoalannya bukan terletak pada waktu atau musim berbuah, melainkan pada pohon ara itu, apakah pohon itu produktif atau tidak. Penulis Injil Markus mencatat bahwa "Yesus mendekati pohon itu" (13). Artinya, Yesus bukan hanya sekadar mendekati, tetapi secara teliti melihat dan mencari buah ara. Jangankan buahnya, kuntum buah yang kecil pun tidak ada. Berarti, pohon ara ini gagal menjadi tanaman produktif, sebab tidak bermanfaat bagi orang lain. Jika demikian, apa gunanya untuk dipertahankan selain dikutuk (14).

Pohon ara yang tidak berbuah sama dengan kehidupan bangsa Yahudi yang tidak menghasilkan buah keselamatan. Mereka memiliki kebenaran Allah, tetapi hidup mereka tidak takut akan Allah. Kehidupan mereka penuh dengan kejahatan, kebebalan, dan kefasikan. Jika sudah demikian, yang ada hanyalah dimusnahkan (lih. Mrk. 13:1-2).

Apakah hidup kita sudah berbuah bagi Allah? Jika belum, pikirkanlah dengan serius. [TG]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org