Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/08/06

Kamis, 6 Agustus 2015

1 Raja-Raja 20:35-43
Seperti Ahab atau Daud?

Judul: Seperti Ahab atau Daud?
"Kesal hati dan gusar" adalah emosi yang berulang kali kita temui dalam kisah Ahab. Ia digambarkan sebagai orang yang gampang tersinggung, tetapi tidak berbuat banyak untuk mengatasi perasaan itu. Padahal, ia bukan anak kecil yang hanya bisa merajuk atau orang biasa yang menjalani hidup dengan kondisi pas-pasan. Ia adalah raja, punya hak dan kekuasaan besar. Sulit dipahami bagaimana seorang raja bisa kesal, tetapi tidak mampu melakukan apa pun untuk mengatasi hal itu.

Ahab bukannya tidak tahu, juga bukannya tidak mampu, tetapi dia melihat dirinya dalam posisi lemah. Sebagai pemimpin, ia tidak teguh hati. Perikop ini serupa dengan Raja Daud yang ditegur oleh Nabi Natan tentang perselingkuhannya dengan Batsyeba (2Sam. 12:1-25). Seperti Daud yang tidak bisa berbuat apa-apa terhadap bayi yang telah dikandung Batsyeba, Ahab pun tidak bisa berbuat apa-apa terhadap Benhadad yang dibiarkannya pergi. Namun bedanya, Daud menunjukkan sikap menyesal di hadapan Tuhan. Ia berkabung, ia berpuasa. Ahab hanya bisa "kesal hati dan gusar", tanpa tindakan nyata yang menunjukkan bahwa ia menyesali kesalahan, bertobat, dan mencari cara untuk memperbaiki kegagalannya.

Tak terelakkan, ada saat kita berbuat salah dan konsekuensinya harus kita tanggung. Tuhan telah menunjukkan bahwa Ia selalu setia, Ia memberi kita kesempatan untuk berbalik. Namun pada saat yang sama, kita baca kemarin bahwa Ia juga bukan dalang dan kita bukan wayang. Tuhan memberi kita kebebasan dalam mengikut Dia secara otentik. Pilihan ada di tangan kita: kembali ke jalan benar atau tetap berada di jalan salah. Saat Dia mengundang kita untuk menjadi anak-anak-Nya, Dia tidak membajak kehendak dan akal budi kita. Karena itulah pelajaran Ahab menjadi penting, agar kita sadar bahwa Tuhan bisa menolong siapa saja, bahkan mereka yang memberontak kepada-Nya. Namun bagi anak-anak-Nya, faktor yang membedakan kita adalah bagaimana kita sendiri merespons campur tangan Tuhan: apakah kita seperti Ahab atau Daud?

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org