Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/08/05

Rabu, 5 Agustus 2015

1 Raja-Raja 20:23-34
Tahu Diri di hadapan Tuhan

Judul: Tahu Diri di hadapan Tuhan
Tuhan tidak menjadikan manusia sebagai boneka-Nya. Raja Ahab yang sudah diberikan pembebasan yang supranatural oleh Tuhan, ternyata tetap membandel dan akhirnya ia harus menanggung risiko atas keputusan irasionalnya. Tuhan juga hendak memberi pelajaran kepada Raja Benhadad yang memandang-Nya rendah. Ia hendak menunjukkan kedaulatan-Nya atas seluruh bumi, Ia bukanlah allah lokal yang menghuni tempat tertentu dengan kekuasaan yang terbatas. Maka kita dapat menduga bahwa setelah pembebasan luar biasa yang Tuhan berikan kepada Israel, Ia akan memimpin Israel untuk mendapatkan kemenangan sekali lagi atas serangan yang telah diperingatkan sebelumnya. Di sini lagi-lagi kita melihat kasih karunia Tuhan bekerja: Ia memberikan keselamatan kepada orang-orang yang tak layak menerimanya.

Hal lain yang kita dapati, kendati pertolongan Tuhan yang luar biasa telah memberikannya kemenangan yang tak mampu diperolehnya sendiri, ternyata Raja Ahab tidak bersyukur. Sikap ini menampakkan perspektif yang salah. Ia jelas-jelas tidak memandang Tuhan sebagai sumber keselamatan dan kemenangan, juga tidak melihat dirinya sebagai hamba Tuhan yang seyogianya melakukan apa yang Tuhan inginkan, bukan melulu apa yang ia sendiri pikir penting.

Jika ia memandang dirinya sebagai hamba Tuhan, ia tentu bertanya apa yang Tuhan hendak perbuat terhadap Benhadad yang telah menghina Allah dan menyamakan Dia dengan allah lain. Benhadad juga telah merendahkan rakyat Israel dengan pengepungan yang dilancarkannya. Namun ironis, setelah Ahab diberikan kemenangan oleh Tuhan, dia malah menjilat Benhadad yang kalah, sampai mengklaim Benhadad sebagai saudaranya. Di sini kita melihat, ada orang-orang yang kendati telah mengalami kebaikan Tuhan yang luar biasa, hatinya tetap condong ke jalan yang jahat sehingga ketika ada kesempatan melepaskan Tuhan, itu akan dia lakukan. Baiklah kita belajar dari Ahab untuk tahu diri di hadapan Tuhan, menyadari siapa kita sesungguhnya, dan hidup seturut kehendak-Nya.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org