Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/05/26

Selasa, 26 Mei 2015

2 Korintus 1:12-24
Berubah demi kebaikan

Judul: Berubah demi kebaikan
Hubungan kita dengan sesama tidak selalu berjalan dengan lancar dan mulus. Bagaimana hubungan Paulus dengan jemaat di Korintus? Hubungan mereka begitu indah sehingga rasul Paulus bermegah dan hati nuraninya bersaksi bahwa hubungan mereka diliputi oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah, bukan kepura-puraan dan kemunafikan. Ini bukan berdasarkan hikmat duniawi, tetapi kekuatan kasih karunia Allah.

Maka Paulus berusaha menulis apa yang membuat mereka memahami isi hati Paulus sehingga turut bermegah bersama dengan Paulus ketika Kristus datang kembali. Mereka perlu mengerti mengapa rencana Paulus berubah untuk mengunjungi mereka. Ini bukan karena Paulus plin plan. Rencananya berubah karena ia tunduk pada pimpinan dan kehendak Tuhan. Memang janji Paulus belum terlaksana, tetapi janji Allah tidak pernah berubah, karena di dalam Kristus semua janji Allah adalah ya dan amin sehingga akan tergenapi pada waktunya bagi kemuliaan Allah. Terlebih lagi Allah yang telah meneguhkan mereka semua di dalam Kristus adalah Allah yang telah mengurapi mereka dan memeteraikan sebagai tanda milik-Nya oleh Roh Kudus, sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk mereka.

Allah adalah saksi bahwa ia menunda perjalanannya demi kebaikan mereka. Guna memberi kesempatan kepada mereka untuk memperbaiki masalah-masalah internal mereka, sehingga waktu dia datang persoalan mereka sudah selesai. Dengan demikian kunjungannya akan mendatangkan sukacita, bukan dukacita karena masih harus menegur kesalahan dan dosa yang masih terjadi di tengah-tengah mereka.

Dalam kehidupan bergereja, kita perlu membangun persekutuan dengan penuh ketulusan dan tidak boleh ada kemunafikan. Dalam merencanakan sesuatu, kita juga harus tunduk pada pimpinan Allah. Maka bila rencana kita tidak memuliakan Allah dan tidak mendatangkan kebaikan bagi sesama, kita harus berani membatalkannya. Untuk itu, kita harus peka terhadap kehendak-Nya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org