Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/01/07

Rabu, 7 Januari 2015

Lukas 4:14-21
Genaplah nubuat Yesaya

Judul: Genaplah nubuat Yesaya
Lukas kembali menarik perhatian kita dengan menyatakan bahwa Yesus berada di dalam pimpinan Roh saat Ia memulai pelayanan-Nya (bdk. Luk. 3:22, 4:1). Saat itu Yesus berada di Galilea dan mengajar di rumah-rumah ibadat. Yesus belum menghadapi oposisi dan ini bisa kita lihat dari sikap orang-orang yang menerima pengajaran-Nya, mereka memuji Dia (15).

Ketika di Nazaret, Ia pun melanjutkan kebiasaan-Nya pergi ke rumah ibadat (17). Di situlah, Yesus membacakan kitab nabi Yesaya yang berbicara tentang orang yang diurapi Allah dan yang pada-Nya berdiam Roh Allah (18-19). Di dalam nubuat tersebut, Yesaya memberitakan misi yang dipikul Sang Mesias, yaitu memulihkan kerusakan-kerusakan yang dialami oleh manusia sebagai akibat dari dosa. Dosa bersifat memiskinkan maka Mesias membawa kabar baik bagi si miskin. Dosa membelenggu dan memperbudak orang sebagai tawanannya, lalu Mesias datang untuk membebaskan mereka. Dosa membutakan orang sehingga Mesias datang untuk menyembuhkan kebutaan itu. Dosa menindas korbannya, dan Mesias datang untuk membebaskan orang yang berada di bawah penindasan itu. Maka Yesus mengakhiri pembacaan nubuat itu dengan menyatakan bahwa nubuat itu sudah genap. Itu berarti, Yesus menyatakan bahwa diri-Nya adalah Mesias yang dijanjikan dan telah dinantikan sekian lama. Dan saat itu menjadi saat penuh anugerah, dari Allah bagi manusia.

Kalau kita perhatikan kisah-kisah selanjutnya, kita akan menemukan kisah Yesus yang menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, mengusir roh-roh jahat, dan berkuasa atas alam semesta. Semua dampak dosa yang diderita manusia disingkirkan oleh Yesus Kristus melalui karya-Nya di kayu salib. Maka kita patut bersyukur dan memuji Allah karena Yesus Kristus datang bukan hanya untuk berkhotbah tentang manusia yang harus melepaskan diri dari dosa. Karena Ia sendiri datang untuk membebaskan manusia dari dosa. Hanya, bersediakah kita mengakui Dia sebagai Mesias, Juruselamat kita dan memohon pengampunan-Nya?

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org