Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/12/29

Senin, 29 Desember 2014

Lukas 2:21-24
Jadi keluarga yang taat

Judul: Jadi keluarga yang taat
Iman sejati terlihat di dalam ketaatan. Sulit dipercaya bila orang menyebut dirinya beriman kepada Tuhan, tetapi tidak menunjukkan ketaatan kepada Tuhan yang dia imani.

Yusuf dan Maria adalah pasangan suami istri yang saleh. Dengan kesalehan sebagai orang tua Yahudi, mereka melaksanakan aturan keagamaan yang berkaitan dengan kelahiran seorang anak laki-laki. Aturan pertama adalah menyunatkan anak pada hari ke-8 (21, bdk. Im. 12:3). Bersamaan dengan itu adalah pemberian nama bagi si anak. Dalam hal ini, Yusuf dan Maria mematuhi perkataan malaikat dengan memberi nama Yesus kepada sang bayi yang baru lahir itu (lihat Luk. 1:31).

Aturan kedua yang ditaati adalah penyerahan anak laki-laki pertama kepada Tuhan (23, bdk. Kel. 13:2 dan Bil. 18:15-17). Aturan ini berkaitan dengan peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Aturan kedua ini dapat dilaksanakan bersamaan dengan aturan yang ketiga, yaitu pentahiran ibu sehabis melahirkan. Di Imamat 12, dikatakan bahwa seorang perempuan dianggap tidak tahir selama 7 hari setelah ia melahirkan dan tidak boleh memasuki bait suci selama 33 hari. Ketaatan Yusuf dan Maria tampak saat mereka pergi ke bait suci pada hari ke-40 untuk memberikan persembahan berkaitan dengan pentahiran Maria seusai ia melahirkan (22, bdk. Im. 12:2-4, 6-7). Biasanya, persembahan itu berupa seekor domba, tetapi jika miskin maka ia boleh membawa sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati (24, bdk. Im. 12:8). Kita tidak tahu persis status ekonomi orang tua Yesus sehingga memberikan persembahan berupa burung, tetapi kita lihat bahwa mereka taat pada hukum Tuhan. Mereka adalah orang tua yang dapat dijadikan sebagai teladan dalam hal iman dan ketaatan.

Keluarga kita seharusnya menjadi keluarga yang taat dan rumah kita seharusnya disebut sebagai rumah kesalehan. Setiap kisah yang terdapat di dalam keluarga kita hendaknya kisah-kisah ketaatan setiap anggota keluarga pada firman Tuhan. Karena setiap rumah tangga Kristen seharusnya menjadi teladan dan terang bagi dunia yang terhilang ini.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org