Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/12/20

Sabtu, 20 Desember 2014

Lukas 1:26-38
Siap melakukan kehendak Allah

Judul: Siap melakukan kehendak Allah
Taat melakukan kehendak Allah tidak selalu mudah. Kadang-kadang Allah meminta kita melakukan sesuatu di luar rasio kita, seperti ketika Dia meminta Abraham untuk mempersembahkan Ishak, anaknya. Karena itu, banyak orang Kristen yang lebih suka hidup menurut kehendaknya sendiri daripada hidup seturut kehendak Allah.

Namun, hal berbeda kita saksikan dalam nas hari ini. Setelah lewat enam bulan berita tentang kelahiran Yohanes, malaikat Gabriel sekali lagi diutus ke Nazaret untuk menyampaikan berita kelahiran yang jauh lebih besar dan agung kepada Maria, dari keturunan Daud (26-27). Allah berkenan menyatakan anugerah-Nya dengan memilih seorang perawan, yang tidak terpandang. Ia akan menjadi ibu dari Mesias, yang dijanjikan Allah. Anaknya akan dinamai Yesus (artinya Allah adalah keselamatan) dan disebut sebagai Anak Allah yang Mahatinggi (31-32). Anak itu akan menjadi Raja yang mewarisi takhta Daud dan akan memerintah atas seluruh umat Israel dan juga umat-Nya sampai selama-lamanya.

Menghadapi berita yang begitu mencengangkan itu, Maria bertanya kepada Gabriel bagaimana ia dapat mengandung, sebab ia belum bersuami (34). Namun Gabriel menjawab bahwa Maria akan mengandung karena pekerjaan Roh Kudus dan anak yang akan dia lahirkan akan disebut Anak Allah (35). Sebuah jawaban yang tidak masuk akal, menurut manusia, tetapi Gabriel menegaskan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah (37). Maria tentu mengetahui konsekuensi hamil di luar nikah. Yusuf, tunangannya, akan memutuskan hubungan mereka dan ia sendiri akan dirajam sampai mati oleh orang Yahudi (lih. Ul 22:23-24). Namun responsnya sungguh luar biasa, "... jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Sebuah sikap tunduk dan berserah yang bulat dan tidak memperhitungkan harga dirinya sendiri.

Adakah sikap tunduk dan berserah itu kita miliki juga saat Tuhan meminta kita taat? Adakah kita hitung-hitungan mengenai harga yang harus kita bayar bila kita taat? Mari belajar dari Maria. Tunduk dan berserah sebulat hati!

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org