Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/12/08

Senin, 8 Desember 2014

Wahyu 18:1-20
Tangisan bagi Babel atau diri sendiri?

Judul: Tangisan bagi Babel atau diri sendiri?
Yesus menegur para perempuan yang menangisi-Nya saat digiring ke Golgota, agar mereka menangisi diri sendiri (Luk. 23:28-30). Kematian Kristus tidak perlu ditangisi karena merupakan cara kemenangan atas dosa. Sebaliknya, yang patut ditangisi ialah mereka yang bertanggung jawab menyerahkan Yesus untuk disalibkan!

Bila pasal 17 berbicara mengenai Babel yang bebal akan dihancurkan, maka pasal 18 merupakan kumpulan seruan atau tangisan dan nyanyian celaka (10, 16, 19) akan kehancuran Babel. Sang pelacur yang telah memikat dan memperdaya banyak bangsa untuk menyembah sang anti-Kristus, akan ditinggalkan oleh mereka yang dahulu terjerat oleh nafsu najisnya.

Pertama-tama, seruan yang menyatakan kehancuran Babel (2-3). Alasan diberikan, yaitu karena Babel telah mencabuli para bangsa, raja, dan pemegang kendali ekonomi dunia. Seruan tadi kemudian ditujukan kepada umat Allah agar berhati-hati dan menjauhkan diri dari godaan sang pelacur tersebut (4-5). Akhirnya, seruan kepada para penegak kebenaran untuk membalaskan kejahatan Babel setimpal (6-8).

Kedua, tangisan bagi Babel diserukan oleh mereka yang sudah pernah mencicipi kecabulannya. Berturut-turut para raja (9-10), para pedagang (11-16), dan para pelaut (17-19). Ratapan mereka bukan simpati karena kehancuran Babel, melainkan karena dampak kehancuran yang akan mereka rasakan juga. Ini adalah tangisan yang mengasihani diri sendiri. Kehancuran Babel berarti juga kehancuran semua ikatan-ikatan dosa dalam berbagai aspek kehidupan.

Ratapan bagi Babel pada sisi yang lain merupakan seruan kebahagiaan buat umat Tuhan yang saleh (20). Karena dengan hancurnya sendi-sendi kehidupan yang sudah digerogoti kanker dosa, hancur pula kekuatan yang selama ini menekan dan membuat menderita umat yang menolak kompromi dengan dosa!

Apakah Anda dapat bersuka cita ketika kejahatan dibongkar? Atau malah berduka cita dan ketakutan karena Anda terlibat di dalamnya?

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org