Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/11/18

Selasa, 18 November 2014

Yeremia 49:23-39
Tidak pandang bulu

Judul: Tidak pandang bulu
Tiga bangsa yang disebut di sini berbeda lokasi satu sama lain, juga berbeda dalam relasi dengan Yehuda. Ketiganya mendapatkan nubuat penghukuman. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak membeda-bedakan.

Aram atau Siria (23-27) merupakan salah satu dari kerajaan di utara Yehuda yang bersama dengan Israel pernah memaksakan persepakatan dengan Yehuda pada masa Ahas untuk melawan Asyur (Yes. 7:1-9). Padahal persepakatan itu menunjukkan bahwa mereka tidak bersandar pada kekuatan Tuhan melainkan kekuatan bangsa lain, yakni Mesir.

Kedar dan Hazor terletak di sebelah timur Palestina, di padang gurun Siria. Kedua lokasi itu merupakan tempat suku-suku Arab bermukim secara berpindah-pindah tergantung pada kesuburan tanah untuk kebutuhan ternak mereka. Karena tinggal di tempat terbuka, mereka tidak memiliki benteng-benteng untuk melindungi rakyat mereka. Tidak disebutkan dosa mereka, kecuali bahwa mereka merasa aman sentosa, sehingga terlena (31). Saat pasukan Nebkadnezar, menyerbu mereka sama sekali tidak memiliki persiapan.

Elam merupakan bangsa paling timur dari bangsa-bangsa yang disebutkan dalam pasal-pasal ini. Elam terletak di sebelah timur Babel. Bangsa ini pernah bersekutu dengan Babel untuk melawan Asyur, Kemudian hari, mereka malah terlibat persekongkolan untuk menghancurkan Babel. Bangsa yang tangkas bahkan menyombongkan diri dengan panah ini (35), akan menerima murka Allah yang akan mengirimkan bangsa lain untuk menghancurkannya. Namun, kepada Elam, Allah menjanjikan pemulihan (39). Kelak, pada hari Pentakosta yang pertama dicatat oleh Kisah Para Rasul (2:9), nama Elam terwakili oleh orang Yahudi yang bermukim di sana.

Salah satu dosa yang paling disoroti dalam nubuat penghukuman pada bangsa-bangsa ini ialah kesombongan. Baik sombong dengan kekayaan alam atau kekuatan militer, atau rasa aman berlebihan sehingga terlena. Kita perlu memelihara sikap yang bersandar penuh pada Tuhan, bukan mengandalkan apapun lainnya di muka bumi ini.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org