Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/09/26

Jumat, 26 September 2014

Yeremia 18:1-17
Hidup berelasi dengan Tuhan

Judul: Hidup berelasi dengan Tuhan
Ketika Tuhan memanggil kita, Ia memercayakan sebuah tugas kepada kita. Hidup kita menjadi etalase Tuhan yang mempertontonkan hasil karya-Nya di dalam hidup kita sehingga melalui kehidupan kita, orang-orang yang berinteraksi dengan kita akan mengalami perjumpaan dengan-Nya. Hal ini juga yang Tuhan harapkan dari orang Israel sejak pertama kali Tuhan memanggil mereka (bdk. Ul. 7:6-7, 28:10).

Tuhan memanggil umat ke dalam perjanjian dengan-Nya agar umat hidup dalam persekutuan dengan Dia, sebagai umat yang hidup dalam relasi dengan Allah yang hidup. Namun, acapkali kita memperlakukan Dia bukan sebagai pribadi; kita berhubungan dengan Allah layaknya seorang nasabah dengan perusahaan asuransinya. Dalam relasi semacam ini, seorang nasabah tidak mengharapkan perusahaan asuransi tempat ia mempunyai polis untuk ikut campur dalam kehidupan pribadinya; yang penting, saat nasabah itu terkena masalah, perusahaan asuransi itu ada untuk memberikan bantuan.

Dalam relasi dengan Tuhan, bangsa Yehuda pun menunjukkan sikap serupa. Di saat keadaan baik-baik saja, mereka bersikap sesuka hati karena merasa diri aman sebagai umat pilihan Tuhan. Mereka menganggap bahwa Tuhan tak mungkin berubah, sehingga bisa diperdaya sesuka hati mereka. Tuhan menegaskan bahwa Ia tak bisa dipermainkan. Bangsa Yehuda tidak bisa begitu saja memelintir penafsiran perjanjian Tuhan dengan menginginkan yang baik-baik saja, tetapi mengabaikan konsekuensi dari pelanggaran perjanjian itu.

Tuhan kita adalah Tuhan yang hidup. Ia bukan sebuah institusi tak bernyawa yang berhubungan dengan kita melalui surat perjanjian yang ditulis dengan huruf kecil-kecil, lalu mengabaikan kita sampai kita mengklaim apa yang kita butuhkan. Ia hidup! Ia hadir senantiasa dalam kehidupan kita. Ia mau berelasi dengan kita. Jangan lupakan Dia seperti yang dilakukan Yehuda. Rayakanlah realita kehadiran-Nya dalam hidup kita: dalam setiap momen, dalam setiap keputusan kita.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org