Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/06/18

Rabu, 18 Juni 2014

2 Samuel 7:1-17
Bukan hanya karena keinginan

Judul: Bukan hanya karena keinginan
Lebih dari empat ratus tahun sebelum kisah ini terjadi, ketika bangsa Israel mengembara di padang belantara, Allah menyuruh Musa untuk membangun kemah suci (Kel. 25:8-9). Saat itu bangsa Israel sudah tinggal menetap dan tabut sudah ada di Yerusalem (2Sam. 6:17).

Saat merasakan kenyamanan tinggal di rumahnya, Daud mengingat bahwa tabut Allah ada di tempat yang tidak sebanding dengan tempat tinggalnya. Rasa hormatnya kepada Allah membuat ia memiliki kerinduan untuk membangun tempat yang layak bagi tabut itu (1-2). Lalu niat itu disampaikan Daud kepada nabi Natan. Natan yang melihat niat itu sebagai sesuatu yang baik, menyetujuinya (3).

Akan tetapi, bukan demikian yang Allah kehendaki. Tabut sudah diletakkan di dalam kemah sejak zaman Keluaran (6). Selain itu, Allah tak pernah memerintahkan umat untuk membangun sebuah bait yang permanen (7). Lagi pula, Daud bukanlah orang yang tepat untuk membangun bait itu karena ia telah banyak menumpahkan darah dalam peperangan (5, bdk. 1Taw. 22:8, 28:3).

Penolakan Allah terhadap ide Daud bukan karena Allah sedang menghukum Daud atau tidak menyukai maksud baiknya. Daud sendiri telah mengalami berkat Allah yang menjadikan dia sebagai raja, dan juga telah mengalahkan musuh-musuhnya (8-9a). Allah pun memberkati Daud dengan reputasi (9b), tanah bagi Israel (10), keamanan (10-11), dan dinasti yang berkelanjutan (11b-16). Maka penolakan itu hanya mengarahkan Daud pada kehendak-Nya. Anak Daudlah yang kelak akan mendirikan rumah bagi Allah (13).

Dari kisah ini kita belajar bahwa kita harus selalu menguji keinginan untuk melayani Allah atau melakukan sesuatu bagi Dia. Allah ternyata tidak selalu menginginkan kita memenuhi hasrat untuk melakukan sesuatu bagi Dia, misalnya dengan menjadi hamba Tuhan/pendeta atau misionaris. Bisa saja Dia menginginkan kita melayani dengan cara yang berbeda dari yang kita pikirkan. Sebab itu, penting bagi kita untuk selalu bertanya kepada Allah. Penting juga mencari konfirmasi dari hamba Tuhan/pendeta.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org