Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/05/05 |
|
Senin, 5 Mei 2014
|
|
Judul: Allah yang ditolak Namun Allah membiarkan bangsa Israel mengambil pilihannya. Sepertinya bangsa Israel merasa menang karena Allah membiarkan mereka. Namun, sesungguhnya sesuatu yang mengerikan sedang terjadi di tengah bangsa itu. Sebenarnya yang terjadi ialah justru bangsa itulah yang sedang dijauhkan dari anugerah Allah. Hal itu terungkap dari peringatan Allah tentang kesulitan yang akan dihadapi bangsa Israel dengan raja baru mereka, dan apabila bangsa itu menangis mencari Tuhan, maka Tuhan pun akan tidak peduli lagi (10-18). Betapa mengerikannya hal ini, bukan? Namun agaknya sudah menjadi ciri dari orang berdosa untuk selalu ingin mengambil jalannya sendiri, terpisah dari Allah, sehingga walaupun konsekuensi mengerikan sedang menunggu mereka, jalan tersebut tetap akan mereka tempuh (19-20). Bagaimana dengan kita sendiri? Ketika kesulitan hidup menghadang, kepada siapakah pertama-tama kita berpaling? Hal-hal yang kelihatan yang menjadi pegangan orang dunia, seperti uang, koneksi, kekuasaan, dst.? Atau Tuhan? Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |