Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/05/01

Kamis, 1 Mei 2014

1 Samuel 5:1-12
Kesucian Tuhan

Judul: Kesucian Tuhan
Perikop sebelum ini memaparkan bagaimana Allah menghukum imam Eli dan anak-anaknya serta umat Israel melalui kekalahan mereka dalam peperangan melawan orang Filistin, dan secara khusus lewat dirampasnya tabut Tuhan oleh musuh. Hukuman itu diberikan karena anak-anak Eli telah melanggar kesucian Allah, mengakibatkan semua Israel juga berdosa kepada-Nya.

Dalam perikop ini, kita belajar bahwa kesucian Allah Yahweh bersifat universal. Dia bukan hanya Allah Israel, tetapi Allah bangsa-bangsa, termasuk Filistin. Maka, orang Filistin pun mendapatkan ganjarannya karena melanggar kesucian Allah. Mereka mengira bahwa Yahweh hanyalah salah satu dewa yang boleh disejajarkan dengan dewa-dewa mereka. Bahkan mereka mengira Yahweh telah kalah dari dewa Dagon mereka, terbukti dari kekalahan pasukan Israel dari orang Filistin. Itu sebabnya mereka menaruh tabut Allah yang bagi mereka seperti berhala Yahweh di kuil Dagon agar Yahweh melayani Dagon (2). Justru Yahweh menyatakan diri kepada bangsa itu bahwa Dia adalah satu-satunya Allah yang hidup dan yang layak disembah (3-4, 6-12).

Orang Kristen yang hidup dalam zaman anugerah ini sering kali mengabaikan kesucian Allah, menyepelekan seriusnya dosa, dan menganggap penghakiman Allah sebagai gagasan yang sudah usang. Sesungguhnya, Allah yang dikisahkan dalam perikop ini adalah Allah yang sama dengan Dia yang memimpin hidup kita sekarang ini. Dia memang adalah Juruselamat kita, dan Dia juga adalah Tuhan kita. Yesus bukan menyelamatkan kita agar kita bisa hidup seenaknya. Yesus menyelamatkan kita agar dengan menjaga kekudusan, kita bisa hidup untuk memuliakan Dia sebagai Raja dan Tuhan kita. Kalau anak-anak Tuhan tidak serius menjaga diri dari dosa, bagaimana kita bisa menjadi saksi bagi mereka yang belum mengenal Tuhan dan masih hidup dalam keberdosaan? Ingat, Dia Allah yang universal, yang penghakiman-Nya adil, namun demikian Dia juga Allah yang ingin semua orang diselamatkan dan dikuduskan.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org