Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/04/30

Rabu, 30 April 2014

1 Samuel 4:1b-22
Kehadiran Allah

Judul: Kehadiran Allah
Ada orang Kristen yang salah memahami penyertaan Tuhan. Misalkan: ketika seseorang ingin melewati kuburan yang dianggap angker, dia akan membawa Alkitab atau kalung salib. Seandainya dia tidak membawa Alkitab atau kalung salib, masih beranikah dia melewati kuburan angker?

Hal serupa ernah dialami bangsa Israel ketika berperang melawan bangsa Filistin. Dalam pasal ini kita melihat dua kekeliruan yang dilakukan bangsa Israel dalam memahami tuntunan Allah. Pertama, kehadiran Allah melalui tabut disalahartikan dan kedua, kehilangan tabut dianggap sebagai hilangnya kehadiran Allah. Mari kita simak lebih jauh.

Bangsa Israel menganggap Allah ada diantara mereka, padahal cara hidup mereka sangat jauh dari Allah. Ayat 1b-4 menceritakan kekalahan Israel. Mereka mengira bahwa kekalahan mereka disebabkan oleh tabut Allah yang tidak bersama mereka. Lalu mereka memutuskan untuk mengambil tabut perjanjian Tuhan dari Silo dengan tujuan agar menang perang. Bangsa Israel salah mengartikan kehadiran Allah melalui tabut perjanjian. Tabut itu bagai jimat yang dapat digunakan kapan saja, sesuai kehendak mereka sendiri.

Ayat 5-11 mengisahkan bahwa setelah mereka membawa tabut perjanjian dari Silo, mereka terpukul kalah. Mereka terpukul kalah hingga gugur tiga puluh ribu orang. Tabut Tuhan dirampas serta kedua anak Eli, yaitu Hofni dan Pinehas, tewas. Ayat 12-22 menjelaskan bahwa Allah menggenapi nubuat-Nya kepada Samuel. Setelah Eli mendengar bahwa bangsa Israel terpukul kalah, kedua anaknya meninggal, dan tabut Tuhan dirampas, maka jatuhlah ia dan meninggal. Isteri Pinehas pun mendadak melahirkan dan hampir mati karena mendengar berita duka itu.

Apakah semua itu terjadi karena tabut perjanjian Tuhan dirampas sehingga Tuhan tidak hadir lagi di tengah bangsa itu? Tentu saja tidak. Ketidakhadiran Allah adalah karena hidup bangsa Israel yang tidak lagi berkenan pada Allah. Maka bila Anda ingin Allah hadir dalam hidup Anda, hiduplah dalam kekudusan dan ketaatan kepada firman-Nya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org