Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/04/29

Selasa, 29 April 2014

1 Samuel 3:1-4:1a
Kekudusan pelayanan

Judul: Kekudusan pelayanan
Samuel menjadi pelayan Tuhan sejak ia masih muda, berusia kira-kira 12 tahun. Ia melayani Tuhan di bawah pengawasan Eli yang adalah imam besar di Silo (1). Tugas Samuel adalah menjaga tabut Allah dan memelihara lampu rumah Allah, yaitu mengisinya dengan minyak setiap sore supaya tetap menyala sepanjang malam (3).

Israel pada masa itu berada dalam situasi yang kacau tanpa hukum, dimana setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri (bdk. Hak. 21:25). Sudah lama Tuhan tidak menyatakan diri melalui penglihatan-penglihatan (1). Namun kemudian Tuhan memperdengarkan suara-Nya kepada Samuel. Tiga kali Tuhan memanggil Samuel dan tiga kali pula Samuel mengira bahwa yang memanggilnya adalah Imam Eli (4-9). Ia memang belum pernah menerima pernyataan firman Tuhan secara langsung (7). Setelah panggilan yang keempat kali, atas petunjuk Imam Eli, Samuel pun menjawab, "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar (10).

Rupanya Tuhan memiliki rencana tertentu atas Israel dan atas Eli serta keluarganya (11-14). Allah begitu marah atas tindak tanduk keluarga Eli dalam pelayanan mereka sebagai imam. Karena itu Ia berkeputusan untuk mengakhiri kepemimpinan Eli dan keluarganya sebagai imam, akibat segala dosa yang mereka perbuat. Begitu marahnya Allah sehingga tidak ada yang bisa mengubah keputusan itu, baik melalui korban sembelihan, maupun korban sajian (12-14).

Kemarahan Allah ini menjadi suatu peringatan keras bagi kita juga. Lihatlah bagaimana Allah memandang serius segala pelanggaran yang dilakukan dalam pelayanan kepada-Nya. Pelayanan kepada Tuhan bersifat kudus adanya. Oleh karena itu, tak seorang pun pelayan Tuhan yang boleh mencemari pelayanan itu dengan dosa, karena dosa itu najis adanya.

Terlibat atau tidak terlibat dalam pelayanan, kita memang harus menjaga kekudusan kita. Namun dari bacaan ini kita melihat bahwa orang-orang yang melayani Tuhan harus serius menjaga kekudusan serta tidak membiarkan dosa mencemarinya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org