Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/03/19

Rabu, 19 Maret 2014

Imamat 23:1-22
Perayaan dalam konteks ekologis

Judul: Perayaan dalam konteks ekologis
Pada perikop-perikop sebelumnya telah dinyatakan, bahwa keteraturan etis dalam kehidupan sosial dan pribadi menjadi titik penting dalam pemberian hukum kekudusan. Dua perikop berikutnya juga berbicara mengenai keteraturan. Pada perikop hari ini dijelaskan bagaimana sikap umat pada hari-hari raya yang telah ditentukan, yaitu Sabat (2-3), Paskah (5), Roti Tidak Beragi (6-14), dan Pentakosta (15-22).

Hari-hari raya yang disebutkan di sini sangat berhubungan dengan dunia pertanian. Bagi Israel, etika tidak hanya menyangkut hubungan Tuhan dan manusia serta hubungan antara manusia dengan sesamanya saja, melainkan bersangkutan juga dengan alam. Tuhan telah menciptakan alam, dan telah "diberikan" untuk dirawat manusia. Tuhan juga memakai alam untuk memberkati manusia. Dalam tugas tanggung-jawab "penggembalaan" terhadap alam, Tuhan menetapkan hari raya-hari raya tersebut untuk dilaksanakan manusia. Kalau tidak dilaksanakan, akan ada hukuman bagi manusia oleh karena alam yang akan "melawan" manusia dan akan menimbulkan kesengsaraan bagi manusia itu sendiri. Untuk itu, etika Perjanjian Lama adalah dalam bentuk segitiga hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam. Hari raya-hari raya yang telah ditetapkan itu berfungsi untuk menghindari eksploitasi yang berlebihan dari manusia terhadap alam. Maka ada hari-hari bagi manusia untuk beristirahat (hari Sabat), agar alam juga memiliki waktu istirahat untuk memulihkan kesuburan dan keseimbangan alam (misalnya, tahun Sabat, Im. 25:1-7). Dengan demikian, umat diajar untuk melihat dan mengelola alam secara seimbang.

Memelihara alam ciptaan Tuhan merupakan tanggung jawab umat manusia. Apalagi, umat Tuhan yang sudah ditebus dari dosa. Kita sebagai umat Tuhan dapat melakukan aksi (meskipun kecil) untuk memelihara alam ini sebagai tanggungjawab etis kita dalam kerangka hukum kesucian. Orang yang kudus adalah orang yang memiliki kepedulian dan ikut serta dalam melestarikan alam ciptaan Tuhan.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org