Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/03/10

Senin, 10 Maret 2014

Imamat 17:1-16
Kekudusan makanan

Judul: Kekudusan makanan
Sebagai bangsa yang kudus, apa yang boleh dimakan oleh umat Israel juga diatur dalam Taurat. Dalam nas hari ini, Israel diperintahkan untuk mempersembahkan setiap binatang yang mereka sembelih (3-4). Ada yang melihat bahwa yang dimaksudkan disini adalah binatang yang dipersembahkan sebagai kurban bagi Allah maka harus dibawa ke Kemah Pertemuan dan dipersembahkan kepada Tuhan. Namun, ayat 8-9 menjelaskan hal tersebut.

Lebih tepat jika kita melihat bahwa ayat 3-4 membicarakan binatang yang disembelih untuk dijadikan makanan. Lagi pula diatur di Taurat, persembahan kurban keselamatan itu untuk dinikmati oleh orang dan keluarga yang mempersembahkannya (5; lih. 7:15, 19). Ketika orang pada dunia kuno menyembelih binatang untuk makanan mereka, biasanya mereka mempersembahkan binatang tersebut kepada para allah mereka. Dalam konteks inilah Allah juga mewajibkan umat-Nya untuk membawa binatang yang disembelih untuk makanan untuk dibawa ke Kemah Pertemuan untuk dipersembahkan kepada Allah, untuk mencegah mereka mempersembahkannya kepada yang bukan Allah sejati (7).

Umat juga dilarang memakan darah karena nyawa mahluk ada di dalam darahnya, dan darah akan dipakai untuk mengadakan pendamaian (11). Binatang yang disembelih harus dicurahkan darahnya supaya tidak ada darah yang tertinggal (13). Orang yang memakan bangkai binatang (yang mati bukan karena disembelih sehingga darahnya tidak dicurahkan) akan menjadi najis (15).

Alkitab melihat bahwa setiap aspek dalam hidup kita, termasuk soal makanan, adalah masalah iman. Paulus mengatakan "barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, harena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa" (Rm. 14:23). Apakah kita mempersembahkan apa yang kita makan kepada Tuhan? Apakah kita menjaga apa yang kita makan? Jangan menganggap makanan sebagai sesuatu hal yang sepele, karena bicara tentang makanan berarti juga berbicara masalah kekudusan.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org