Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/01/15

Rabu, 15 Januari 2014

Yohanes 6:60-71
Murid sejati

Judul: Murid sejati
Ada kata yang belakangan ini menjadi populer karena banyaknya kontes bakat yang diadakan berbagai stasiun televisi, yaitu "tereliminasi". Dari ribuan orang yang mendaftar ikut kontes, satu-persatu tereliminasi sampai tersisa beberapa kontestan untuk babak final.

Di dalam bacaan hari ini kita melihat ada banyak orang yang tereliminasi. Orang-orang yang tadinya sangat antusias mencari Yesus dan mau menjadi murid-Nya kemudian mengundurkan diri, karena mereka tidak bisa menerima "perkataan keras" dari Yesus (60, 66). Namun mereka bukanlah kedua belas murid inti, melainkan bagian dari orang banyak yang sudah mengikut Yesus dalam berbagai kesempatan.

Yesus tidak khawatir tentang banyak orang yang meninggalkan Dia karena Dia memang tidak mencari massa. Yang Ia cari adalah murid sejati. Perkataan Yesus tentang makan daging-Nya dan minum darah-Nya memang mengguncangkan orang banyak, tetapi Yesus menegaskan bahwa itu belum seberapa bila dibandingkan dengan kejutan yang akan mereka alami kelak ketika mengetahui kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga (61-62). Kenaikan-Nya ke surga akan diikuti dengan turunnya Roh Kudus yang mengaruniakan kehidupan kepada orang yang percaya kepada-Nya (63).

Sesudah banyak orang yang mengundurkan diri, Yesus ingin menguji kedua belas murid-Nya, apakah mereka juga akan mundur (67). Petrus menegaskan bahwa tidak ada pribadi lain yang lebih mereka percayai selain Yesus, sebab perkataan Yesus adalah perkataan hidup yang kekal (68). Petrus mengenali keunikan Yesus sebagai pribadi yang berasal dari Allah (69).Yesus tahu bahwa pengakuan Petrus bukan datang dari dirinya sendiri, melainkan karena pekerjaan Allah di dalamnya (65, 70; bdk. Mat. 16:17).

Banyak orang yang kelihatan seperti murid Yesus, tetapi belum tentu merupakan murid sejati. Ukurannya adalah apakah orang tersebut tetap di dalam firman-Nya (Yoh. 8:31). Ini juga bisa menjadi alat ukur bagi diri kita sendiri untuk melihat kepengikutan kita akan Tuhan, sudah sungguh-sungguhkah kita hidup di dalam firman-Nya?

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org