Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/11/27

Rabu, 27 November 2013

Yesaya 51:9-23
Pentingnya terjaga

Judul: Pentingnya terjaga
Sangat menyedihkan mendengar berita orang yang mati terbakar di rumahnya hanya karena ia terlalu pulas untuk menyadari api sedang mengepung dirinya. Tertidur di kendaraan umum juga berbahaya karena bisa dirampok habis-habisan. Mengantuk dan tertidur saat mengendarai mobil atau motor pasti fatal!

Dua kali seruan "terjagalah" dipakai (9, 17). Terjaga yang pertama (9) ditujukan kepada Allah. Seruan ini mungkin masih melanjutkan 'curiga' Israel. Yang pasti bukan karena Allah ketiduran, atau lengah (bdk. Mzm. 121:3-4). Ini adalah seruan umat yang masih mau mempersalahkan Allah karena penderitaan pembuangan yang mereka alami. Mereka mengingatkan Allah bahwa dulu Ia pernah bertindak ajaib pada nenek moyang mereka (9-10). Kalau Allah bertindak sekarang, mereka akan pulang kembali ke Sion dengan sukacita (11).

Respons Allah segera dikumandangkan. Seruan mereka ini merupakan seruan ketakutan dan tidak beriman (12-13). Seharusnya mereka tahu, Allah yang sudah berjanji, pasti akan menggenapi janji-Nya. Dan, Ia berkuasa untuk melakukannya (14-16).

Sekarang giliran umat menerima seruan "terjagalah" (17)! Mereka harus sadar sungguh-sungguh bahwa pembuangan itu merupakan akibat keberdosaan mereka, bukan karena Allah lengah atau tertidur! Mereka yang harus sadar bahwa tindakan Allah selama ini menunjukkan kasih setia-Nya yang tidak pernah dibatalkan-Nya walaupun terus menerus mereka tolak dan ingkari. Mereka tidak sadar karena mabuk (21). Bukan mabuk anggur, tetapi mabuk anggur murka Allah. Namun sekarang murka Allah sudah tidak lagi dicurahkan pada mereka, melainkan pada para musuh mereka (22-23). Maka tidak ada alasan untuk mencurigai Allah lagi.

Penting untuk berjaga-jaga. Berjaga-jagalah agar kita kedapatan siap ketika Tuhan datang. Berjaga-jagalah agar kita terus melakukan yang benar sampai Dia datang. Berjaga-jagalah agar jangan sampai kita menuduh Allah yang salah untuk sesuatu yang sebenarnya akibat dari ulah kita sendiri yang tidak berjaga-jaga!

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org