Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/09/30

Senin, 30 September 2013

Rut 1:1-6
Tatkala iman diuji

Judul: Tatkala iman diuji
Masalah ekonomi sering kali membuat iman orang tersandung. Apa lagi bila diperhadapkan pada masalah 'tetap berada di jalan lurus, tetapi keluarga kelaparan' atau 'sedikit menyimpang, yang penting keluarga kenyang'.

Kisah Rut pada nas ini terjadi pada zaman para hakim memerintah (1). Saat itu terjadi kelaparan di tanah Israel, yang menyebabkan keluarga Elimelekh mengungsi ke Moab. Ini ironis, karena sesungguhnya Tuhan telah menjanjikan ada kecukupan di tanah Israel jika Israel taat. Namun kelaparan akan melanda tanah itu jika mereka tidak taat kepada Allah (Ul. 11:13-17). Maka sikap orang Israel seharusnya adalah menerima hukuman sebagai tindakan Allah mendisiplin umat, bukan malah melarikan diri. Namun pemahaman ini tampaknya tidak ada pada Elimelekh. Bagi dia, kondisi di Tanah Perjanjian tidak lagi memberi harapan untuk melanjutkan kehidupan bersama keluarga. Ini menyiratkan bahwa ia tidak lagi berharap kepada Allah Israel, dan karena itu ia kemudian memutuskan untuk hijrah. Tampaknya ia menaruh harap pada tanah Moab. Terwujudkah harapannya? Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Elimelekh mati di Moab meninggalkan istri dan kedua anaknya (3). Lalu kedua anak laki-lakinya menikah dengan perempuan Moab (4). Setelah menikah dengan perempuan Moab dan tinggal selama sepuluh tahun di sana, keduanya pun menyusul ayahnya (5). Betapa tragis kehidupan Naomi. Tanah Moab ternyata tidak memberikan kehidupan yang lebih baik dibandingkan kehidupan keluarga Naomi sebelumnya.

Apakah ini merupakan hukuman Tuhan bagi mereka? Tidak mudah untuk menyimpulkan demikian. Memang kadang-kadang kita tidak memahami mengapa peristiwa tragis terjadi dalam kehidupan kita. Namun yang harus kita pahami, masalah yang disebabkan oleh dosa tidak dapat diletakkan begitu saja sebab masalah yang sama bisa mengikuti kita kemana pun kita pergi. Maka cara tepat menghadapi masalah yang disebabkan oleh dosa, mintalah ampun kepada Tuhan dan agar Tuhan mengangkat masalah itu.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/09/30/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org