Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/09/25

Rabu, 25 September 2013

Hakim-hakim 19:1-30
Tanpa Tuhan, manusia binasa

Judul: Tanpa Tuhan, manusia binasa
Kisah ini dibuka kembali dengan frasa yang mengingatkan kita pada konteks terjadinya peristiwa brutal yang terjadi pada masa kekelaman Israel, ketika generasi tua satu per satu meninggal dan tidak ada pemimpin yang bangkit untuk menggantikan Yosua.

Orang Lewi dalam kisah ini mencoba menghindari Yebus karena ia berpikir orang-orang Yebus tidak mengenal Tuhan. Maka, walaupun hari sudah malam, ia tetap meneruskan perjalanan dan akhirnya tiba di Gibea Benyamin. Ia mengira lebih aman menginap di antara sesama orang yang beribadah kepada Tuhan. Namun ia salah duga. Tidak ada orang Benyamin yang menawarinya tempat bermalam. Mereka malah berlaku seperti orang Sodom yang hendak memperkosa pria malang itu (bdk. Kej. 19). Rupanya sebagian orang Israel mengadopsi gaya hidup bangsa-bangsa yang tidak kenal Allah.

Kekejian yang lain juga tampak dari reaksi orang Lewi itu. Ia "menangkap gundiknya" yang baru dijemputnya dan disodorkannya kepada orang-orang Gibea Benyamin yang gila seks sehingga diperkosa semalam suntuk hingga pagi, sementara dikesankan bahwa ia sendiri beristirahat dengan baik pada malam itu. Pada pagi hari, dengan santainya ia keluar dari rumah tempat ia menumpang dan mengajak gundiknya untuk melanjutkan perjalanan. Baru di situlah disadarinya bahwa si gundik telah mati. Tindakan mengerikan berikut adalah mutilasi yag dilakukan si orang Lewi kepada mayat gundiknya sebagai semacam ajakan berperang dan ancaman kepada mereka yang tidak merespons ajakan itu.

Kita lihat bahwa tanpa kehadiran Tuhan, manusia benar-benar tak punya harapan. Setelah puluhan tahun mengalami periode gemilang di bawah pimpinan Musa dan Yosua, sekejap ditinggalkan pemimpinnya bangsa Israel langsung jatuh ke dalam keterpurukan sehingga tak ada bedanya dari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Kita perlu insaf bahwa bila manusia, dibiarkan sendirian, tidak akan tiba kepada Allah. Karena itulah Kristus harus datang dan menebus kita supaya akhirnya kita memiliki jalan agar tiba pada keselamatan yang dari Allah.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/09/25/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org