Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/06/26

Rabu, 26 Juni 2013

Keluaran 19:1-25
Tuhan akan datang

Judul: Tuhan akan datang
Bayangkan jika Anda tiba-tiba menerima pemberitahuan resmi bahwa presiden republik yang tercinta ini akan datang bertamu ke rumah Anda. Kira-kira apa yang akan Anda lakukan? Boleh jadi Anda akan merapikan penampilan diri dan rumah Anda. Namun bisa juga Anda berkonsentrasi memberitahu sebanyak mungkin orang tentang kabar membanggakan ini. Bukankah ini yang terpenting, Anda bisa membanggakan sesuatu yang tak dialami orang lain?

Di sini Allah menegaskan kepada Musa, bahwa Ia "akan datang kepadamu dalam awan tebal, " supaya ketika Allah berfirman kepada Musa, bangsa Israel bisa turut mendengar (9). Ayat ini mengilustrasikan satu hal yang diminta Allah dari Israel: memahami perintah Allah dan menaatinya. Karena itulah sebelumnya Allah, melalui Musa, meminta Israel untuk "sungguh-sungguh mendengar firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku" (5), dan kemudian menyuruh mereka menguduskan diri (10), bersiap (11), tidak menyentuh gunung itu (12-13, 21, 24), dan supaya para imam menguduskan diri (22). Karena itu, kedatangan Tuhan menuntut ketaatan Israel dengan cara mengerti kehendak-Nya dan melakukannya. Buah ketaatan ini didefinisikan melalui tiga janji Allah. Pertama, Israel akan menjadi "harta kesayangan" Allah di antara bangsa-bangsa lain (5). Kedua, Israel akan menjadi "kerajaan imam", dalam arti berperan sebagai imam yang melayani dan memuliakan Allah (6). Ketiga, mereka akan menjadi "bangsa yang kudus", terpisah dari dunia, dan menjadi contoh tentang bagaimana relasi perjanjian dengan Allah mengubah suatu bangsa.

Sebagai orang Kristen, kebanggaan kita tak terletak pada kebanggaan sosial yang kita dapat saat melayani Tuhan. Kebanggaan kita justru terletak pada ketaatan kita, walaupun sikap taat itu membuat orang lain mencemooh kita. Janji-janji Allah jauh lebih indah dari semua cercaan itu. Apa lagi semua janji kepada Israel sudah mulai kita rasakan melalui karya penebusan Kristus dan tuntunan Roh Kudus. Mestinya kita tak sibuk memikirkan apa yang bisa kita banggakan. Kita justru harus bertanya: bagaimana saya bisa taat kepada Allah hari ini?

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/06/26/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org