Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/04/29

Senin, 29 April 2013

1 Korintus 6:12-20
Bait Roh Kudus

Judul: Bait Roh Kudus
Biasanya kita akan berpikir soal salah dan benar ketika mempertimbangkan akan melakukan sesuatu. Itulah yang disebut legalitas.

Namun menurut Paulus, legalitas bukanlah satu-satunya pertimbangan dalam bertindak, harus dipertimbangkan juga apakah tindakan tersebut berguna (12). Ingatlah bahwa kebebasan kita bukan hanya untuk diri kita sendiri saja, melainkan juga untuk orang lain. Maka sepatutnya kita memikirkan juga apakah tindakan kita bermanfaat atau malah berdampak buruk bagi orang lain. Selain itu, kita juga harus mempertimbangkan apakah kita akan diperhamba oleh tindakan itu. Karena sudah seharusnya Allah saja yang mengontrol segala tindakan kita, termasuk dalam hal seks.

Melihat latar belakang penduduk Korintus secara umum, mungkin saja jemaat Korintus juga menganggap bahwa seks di luar pernikahan merupakan hal yang bisa. Ini dapat kita lihat dari pasal 5, mereka tidak menegur orang yang melakukan dosa seks. Namun Paulus menegaskan bahwa seks berbeda dari makanan. Makanan, meski bersangkut paut dengan tubuh, mungkin saja tidak ada signifikansinya dengan iman, asal jangan rakus tentunya. Tidak demikian dengan seks. Perilaku seksual berkaitan erat dengan moral dan kekudusan. Seks di luar nikah mungkin saja menarik, tetapi dosa seks berpengaruh bagi tubuh dan dapat menghancurkan moralitas dan kerohanian kita.

Maka kita harus mengingat bahwa tubuh kita adalah anggota Kristus (15), sebab itu jangan pernah digunakan untuk aktivitas seksual yang tidak semestinya baik itu zina, prostitusi, perilaku seksual menyimpang, dan lain-lain. Tubuh adalah bait Roh Kudus, tempat yang kudus bagi Allah, maka seharusnya tubuh kita bersih dari perilaku seks yang amoral. Jika benar kita dipenuhi Roh, itu akan terlihat dari perilaku seksual kita. Jika kita bersikap amoral dalam hal seksual, berarti kita telah menajiskan bait Roh Kudus. Jika kita diperhadapkan pada dosa seksual, teladanilah Yusuf yang berani melarikan diri dari dosa itu meski harga yang harus dibayar untuk itu sangat besar.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/04/29/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org