Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/02/13

Rabu, 13 Februari 2013

Matius 16:1-12
Menjadi waspada dan berjaga

Judul: Menjadi waspada dan berjaga
Orang Farisi dan Saduki berseberangan dalam hal pengajaran. Orang Farisi menekankan ajaran Musa, dan tradisi Yahudi, sedangkan orang Saduki meski mengajarkan ajaran Musa, tetapi menolak tradisi Yahudi. Kali ini mereka tampak rukun mencobai Yesus dengan meminta tanda (1). Apakah perbuatan ajaib Yesus yang mereka saksikan tidak cukup meyakinkan?

Teguran Yesus kepada mereka sebagai angkatan jahat dan tidak setia bukan mempermasalahkan kepandaian mereka. Mereka tahu membaca cuaca, tetapi tidak mampu membaca tanda-tanda zaman. Mereka tidak bisa menghubungkan apa yang mereka temukan pada Taurat mengenai Mesias telah hadir dalam diri Yesus. Masalah mereka adalah tidak mau menerima konsekuensi kalau mengakui Yesus sebagai Mesias dari Allah. Itulah sebabnya Yesus menjawab dengan tidak memberikan tanda lain karena bagi mereka sudah ada kesaksian nabi Yunus. Kisah nabi yang keras kepala walau melihat pertobatan Niniwe seharusnya menggugah hati mereka sehingga bertobat.

Yesus juga mengingatkan para murid agar waspada terhadap ragi orang Farisi dan Saduki, yaitu ajaran orang Farisi dan Saduki. Para murid semula salah mengartikan maksud Yesus tersebut karena pikiran mereka terpaku pada kebutuhan jasmani. Yesus pun menegur mereka. Kebutuhan fisik telah membutakan mereka akan makna sesungguhnya tentang peringatan Sang Guru.

Di abad duapuluh satu ini kita diperhadapkan pada tantangan untuk dapat mengaitkan iman dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai ajaran dari pengajar yang mengaku Kristen muncul dengan gaya yang memesona. Sebenarnya kalau kita terbiasa belajar firman Tuhan, kita pasti bisa membedakan manakah ajaran yang benar, yang Alkitabiah dan mana yang salah. Namun, seringkali kebutuhan fisik kita membelokkan arah iman kita kepada pengajaran yang mudah dicerna dan yang tidak sesuai iman kristiani. Kita kompromi dengan cara yang ditawarkan dunia. Hati-hati! Apakah kita harus menerima tanda Yunus, baru bertobat?

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/02/13/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org