Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/01/19

Sabtu, 19 Januari 2013

Matius 8:28-34
Lepas dari cengkeraman Iblis

Judul: Lepas dari cengkeraman Iblis
Permusuhan antara kebenaran dan kejahatan sudah terjadi sejak di taman Eden (Kej. 3:15) sampai kedatangan Yesus pertama hingga masa kini di 2013 bahkan sampai kedatangan-Nya kedua kali. Iblis sebagai penghulu kuasa jahat berusaha merebut jiwa manusia untuk membinasakannya. Namun, Yesus datang untuk membebaskan manusia dari Iblis, dosa, dan maut. Di mata Allah setiap jiwa manusia sangat berharga, sehingga Dia mengutus Yesus mati disalib demi menyelamatkannya.

Penyelamatan dari Yesus bukan hanya untuk umat Israel, tetapi untuk semua bangsa. Yesus pergi ke Gadara, wilayah nonYahudi untuk menyelamatkan dua orang yang dirasuk setan. Yesus sengaja menemui kedua orang itu untuk membebaskan mereka dari siksa roh-roh jahat karena tidak ada kuasa lain yang dapat menolong mereka. Dengan otoritas-Nya sebagai Raja kerajaan surga, Ia memerintahkan setan untuk keluar dari kedua orang tersebut. Atas izin-Nya, roh-roh jahat itu masuk ke dalam kawanan babi yang kemudian terjun di danau, lalu binasa.

Berpindahnya roh jahat merasuk babi merupakan hal yang sepantasnya karena babi adalah kejijikan dan haram dalam Taurat Perjanjian Lama. Yesus seolah tak mempedulikan kerugian pemilik ternak babi itu demi keselamatan jiwa satu orang. Harga orang yang diselamatkan-Nya sekitar milyaran rupiah bila dihitung pada saat ini. Nyawa manusia tidak bisa dihitung dengan uang karena pelayanan akan satu jiwa menuntut harga kematian. Kematian Yesus disalib dengan darah tercurah bernilai jauh melebihi emas dan perak sedunia karena darah-Nya yang kudus dicurahkan untuk menebus umat pilihannya dari cengkeraman maut.

Demonstrasi kuasa Sang Raja kerajaan surga tidak dapat disangkali. Setiap orang harus merespons dengan benar. Matius tidak memberitahu kita respons kedua orang yang disembuhkan itu. Markus dan Lukas mencatat bahwa keduanya ingin mengikut Yesus. Namun, Yesus menugaskan mereka menjadi saksi Kristus di kota mereka. Respons penduduk kota menolak Yesus. Bagaimana respons Anda?

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/01/19/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org