Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/01/04

Jumat, 4 Januari 2013

Matius 3:1-12
Bijak memberitakan

Judul: Bijak memberitakan
Pelayanan Yesus didahului oleh Yohanes Pembaptis, yang bertugas merintis jalan bagi Yesus. Tugas ini mulia karena ia mempersiapkan manusia bagi kedatangan Sang Juruselamat.

Apa yang Yohanes lakukan? Ia menyerukan pertobatan (1-2). Bertobat berarti berbalik, yaitu berbalik dari kehidupan yang tidak sesuai firman Allah ke arah hidup yang diselaraskan dengan firman itu. Bertobat berarti membiarkan Sang Juruselamat berkarya di dalam kehidupan.

Seruan Yohanes ternyata berdampak luar biasa. Penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea, dan dari seluruh daerah sekitar Yordan memberi respons dengan mengakui dosa dan memberi diri dibaptis (5-6).

Walau demikian, ada juga orang-orang yang mengeraskan hatinya terhadap seruan Yohanes. Mereka adalah orang Farisi dan orang Saduki. Yohanes menyebut mereka "ular beludak", berbisa dan jahat. Orang Saduki mengebiri firman Tuhan, sementara orang Farisi menambahkan berbagai aturan pada Taurat. Mereka terjebak pada legalisme dan agama pahala sehingga berpendapat bahwa keselamatan dapat diperoleh dengan melakukan Taurat. Karena itu, meski mereka datang untuk dibaptis, Yohanes menengarai bahwa sesungguhnya hati mereka tidak sungguh-sungguh bertobat. Maka Yohanes pun memperingatkan mereka tentang api penghakiman yang mereka akan hadapi jika mereka tidak bertobat.

Memang tidak semua orang merespons Injil secara positif. Kita tentu senang jika orang menyambut Injil dan mengalami perubahan hidup. Namun bagaimana jika tidak demikian? Tentu saja kita tidak boleh membenci orang yang demikian. Kita tetap harus menyatakan kebenaran Injil kepada setiap orang, bagaimana pun orang itu menanggapinya. Namun tidak kepada setiap orang kita dapat bersikap seperti sikap Yohanes terhadap orang Farisi dan orang Saduki. Kita perlu melihat bahwa Yohanes pun bijak dalam bersikap, dia tahu terhadap siapa dia harus bersikap tegas. Kita pun harus demikian. Maka kita perlu memohon pertolongan Tuhan agar kita dimampukan untuk berbagi Injil dengan bijak sehingga orang tidak menolak Dia karena sikap kita.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/01/04/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org