Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/01/03

Kamis, 3 Januari 2013

Matius 2:13-23
Taat dan setia

Judul: Taat dan setia
Allah memakai Maria dan Yusuf sebagai alat untuk penggenapan rencana-Nya atas dunia ini melalui kelahiran Yesus di dalam keluarga mereka. Tugas mereka tidaklah mudah, apalagi kemudian diketahui bahwa nyawa Yesus yang masih kanak-kanak itu terancam. Raja Herodes yang mengetahui kelahiran seorang Raja Yahudi melalui orang Majus, lalu berhasrat mencari untuk membunuh Sang Bayi (1). Yusuf yang mengetahui hal itu dari malaikat kemudian segera menyingkir ke Mesir, sesuai perintah malaikat (2). Meski harus menempuh perjalanan berat bersama istri dan bayinya, Yusuf memilih untuk taat.

Benar saja, Herodes yang kemudian tahu bahwa orang-orang Majus tidak kembali menemui dia, lalu memutuskan untuk membinasakan semua anak yang berusia dua tahun ke bawah (16). Kepatuhan Yusuf terhadap perkataan malaikat menggenapkan pemeliharaan Allah atas keluarga Yusuf.

Akan tetapi, tinggal dan membesarkan anak di Mesir bukanlah rancangan Allah bagi Yusuf dan Maria. Maka melalui malaikat yang tampak dalam mimpi, Allah memerintahkan Yusuf untuk kembali ke Israel sebab saat itu Herodes sudah mati (19-21). Lalu lagi-lagi melalui mimpi, Yusuf dipimpin Tuhan untuk tinggal di Nazaret, di daerah Galilea (22-23).

Kita melihat bahwa pimpinan Tuhan terhadap Yusuf nyata di dalam kehidupannya. Pimpinan itu pun diikuti oleh kepatuhan dan kesetiaan Yusuf langkah demi langkah. Maka kita melihat bagaimana nubuat para nabi digenapi, rancangan Tuhan terus berjalan, dan Yusuf serta keluarga kecilnya tetap berada dalam pemeliharaan Tuhan.

Kepatuhan Yusuf patut kita teladani, terutama dalam menjalani tahun baru ini. Biasanya di awal tahun, orang punya segudang tekad untuk memperbaiki hidup. Namun seiring berjalannya waktu, tekad itu memudar, terlupakan, lalu dirumuskan lagi di tahun berikut. Kisah Yusuf mengajar kita untuk taat langkah demi langkah sesuai tuntunan Tuhan. Pimpinan Tuhan yang kita patuhi satu per satu membentuk kita untuk setia kepada Dia. Maka kita akan bertumbuh dalam ketaatan dan mengalami buahnya kelak.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/01/03/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org