Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/01/01 |
|
Selasa, 1 Januari 2013
|
|
Judul: Doa untuk memasuki Tahun Baru Pemazmur mengajukan tiga permohonan (12, 13-15, 16-17). Ia minta hikmat agar dapat mengisi hari-harinya dengan benar. Ia sadar akan kefanaan hidup manusia. Manusia ada masa pakainya (3; lih. Kej. 3:19). Masa hidupnya tidak dapat dibandingkan dengan kekekalan Tuhan (4). Hidup manusia ibarat rumput yang hari ini hijau segar, besok kuning melayu (5-6). Pemazmur mohon agar Tuhan melepaskannya dari kesusahan yang sedang menimpanya. Hanya kasih setia Allah yang bisa menopangnya menjalani hidup ini (10). Pemazmur tidak menceritakan apa kesusahan yang ia hadapi, tetapi ia sadar ada dalam bayang-bayang murka Allah (7-11). Oleh karena itu, ia berharap di tengah pergumulan penderitaan karena dosa yang merusak kehidupan, belas kasih Tuhan dapat dirasakan sehingga ada sukacita yang mengimbangi dukacita (15). Sesuai dengan keyakinan pemazmur bahwa Tuhan adalah Allah kekal, yang ada di takhta-Nya yang mulia (1-2), ia berharap di tengah kefanaannya sendiri, ia dapat memancarkan kemuliaan Tuhan melalui apa yang ia perbuat (16-17). Doa ini sekaligus menyatakan keyakinan imannya. Mari masuki dan jalani tahun 2013 ini dengan terus menerus berpegang kepada kebenaran mazmur ini. Hidup kita yang singkat ini milik Tuhan yang kekal, berharga di mata-Nya. Jadi, walaupun penuh dengan pergumulan dan penderitaan, tetaplah setia berkarya bagi-Nya. Percayalah bahwa Tuhan yang akan memberikan kekuatan untuk memberikan yang terbaik dan sukacita untuk mengimbangi kesusahan yang harus kita alami. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |