Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/12/12 |
|
Rabu, 12 Desember 2012
|
|
Judul: Perubahan yang memulihkan Jelaslah, Tuhan juga dapat berubah hati, sebab bagaimana pun di dasar hati-Nya terdapat kasih dan pengampunan (bdk. Hos. 11:8). Perubahan hati Tuhan selalu berarti pembaruan. Ketika umat kembali kepada-Nya, Tuhan pun kembali kepada umat-Nya! Gambaran mengenai pembaruan ini yang ditampilkan dalam nas bacaan kita. Sebagai kebalikan dari bencana mengerikan yang dilukiskan sebelumnya, Tuhan memperbarui janji-Nya dan mengubah secara radikal kehidupan umat-Nya dari situasi yang mengenaskan. Kepada tanah dan makhluk hidup di atasnya, Ia berfirman, "Jangan takut" (21-22). Sebagai ganti ratapan yang memilukan, Ia mengajak umat-Nya dan segenap ciptaan untuk bersukacita dan bersorak-sorai (21, 23). Singkatnya, umat diajak untuk meyakini pemulihan yang dikerjakan Tuhan setelah mereka kembali kepada-Nya. Namun, perlu dicamkan, bukan pemulihan keadaan fisik atau kelimpahan material yang menjadi alasan dan tujuan utama pertobatan umat. Seperti yang ditegaskan dalam ayat 27, tujuannya adalah agar mengetahui bahwa Dia ada di antara umat-Nya dan Dialah Allah mereka, bukan yang lain! Dasar dan tujuan sejati bagi pemulihan yang dijanjikan Tuhan tetaplah ikatan perjanjian dengan-Nya. Semangat yang sama kita simak dalam ajaran PB. Injil adalah kabar baik yang meliputi hidup manusia seutuhnya, termasuk kebutuhan fisiknya (bdk. Luk. 4:18-19). Namun, Injil tidak kurang dari berita anugerah tentang pemulihan manusia menjadi ciptaan baru di dalam Kristus (2 Kor. 5:17)! Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |