Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/10/10 |
|
Rabu, 10 Oktober 2012
|
|
Judul: Penggenapan hukuman Tuhan Sulitnya mengejar pelaku kejahatan dan menghukum orang yang bersalah seharusnya tidak mengendurkan kepercayaan kita terhadap Tuhan. Pelaku kejahatan mungkin saja bisa lolos dari tuntutan hukum yang dijatuhkan oleh manusia, tetapi mereka tidak akan pernah lolos dari tuntutan hukuman Tuhan. Nubuat Yesaya menjelaskan kepada kita tentang rancangan Allah untuk menghukum Asyur dan Babel (24). Hukuman Allah akan terlaksana sesuai tujuan-Nya karena Ia berdaulat dan berkuasa. Yesaya bukan hanya menujukan nubuatnya untuk dipenuhi pada masa itu tetapi juga untuk diberlakukan sampai saat ini dan untuk seluruh bumi (26). Allah tidak saja bekerja dalam sejarah Israel dengan menghukum bangsa-bangsa yang telah menindas mereka, tetapi Ia juga telah membuat rancangan hukuman-Nya atas seluruh bangsa. Kita perlu memahami campur tangan Tuhan dalam menghukum orang-orang yang menganggap dirinya kebal hukum. Setiap kepentingan pribadi yang berkedok atau mengatasnamakan kemiskinan, kelemahan, atau kedigdayaan tidak akan luput dari penghukuman Tuhan. Tidak seorang pun dapat mengubah atau mengalihkan apalagi membatalkan rancangan Tuhan yang diberlakukan terhadap mereka yang berdosa karena Dia adalah Tuhan semesta alam (27). Hukuman Tuhan yang dijatuhkan kepada manusia memiliki maksud dan tujuan demi pertobatan manusia itu sendiri. Jadi, kita harus ingat bahwa ada penegakan hukum Tuhan yang tertinggi di atas semuanya itu. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |