Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/10/08

Senin, 8 Oktober 2012

Yesaya 13:1-22
Hukuman atas kesombongan

Judul: Hukuman atas kesombongan
Nubuat penghukuman Babel diberitakan saat Asyur masih menjadi ancaman, jauh sebelum Babel berkuasa dan menghancurkan Yerusalem. Nubuat ini hendak menyatakan bahwa kekuatan dunia akan dikalahkan oleh kekuatan Allah bukan dengan peperangan melainkan oleh kuasa Tuhan atas segala bangsa. Tuhan memang menghukum Israel yang telah berdosa dan Ia memakai Babel untuk melaksanakan penghukuman itu. Namun Tuhan juga akan menghukum Babel karena kesombongan mereka (11).

Penghukuman Tuhan yang diekspresikan dalam kemarahan-Nya terhadap bangsa Babel ini bukanlah sebuah tindakan sewenang-wenang dan tidak terkendali. Jauh sebelum penghukuman dilakukan, Tuhan melalui nabi Yesaya sudah memberitakannya (6). Tuhan tahu tindakan yang akan Ia lakukan dan alasannya. Kemarahan Tuhan berada dalam kemahatahuan-Nya tentang dunia dan kejahatannya. Ia sedang memusnahkan kesombongan manusia di dalamnya.

Kesombongan memang sulit dideteksi sampai suatu saat hal itu menghancurkan orang yang sombong. Kita mungkin mulai dengan kesediaan dipakai Tuhan menjadi alat-Nya untuk menyatakan kebenaran, termasuk dengan menegur kesalahan orang. Tanpa kita sadari kesombongan mulai menyusup ke dalam hati. Kita tidak sadar bahwa kita sendiri juga bisa bersalah. Penghukuman Tuhan kita anggap hanya berlaku pada mereka dan bukan bagi kita. Kita menganggap sepi peringatan Tuhan atas kesalahan kita, sampai akhirnya kita mendapati diri dalam kesendirian karena kita telah kehilangan segalanya (12-20).

Inilah peringatan Tuhan bagi kita, umat-Nya. Kita mungkin tidak mencuri, berzina, membunuh, atau korupsi. Namun, ada kejahatan lain yang tidak kita sadari karena kesombongan telah menutupinya. Kekacauan yang kita alami, yang berada di luar kendali kita, mungkin merupakan alat Tuhan untuk menegur kesombongan kita. Kita harus sadari bahwa itulah tanda Dia mengasihi kita dan menginginkan kita bertobat.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/10/08/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org