Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/06/26

Selasa, 26 Juni 2012

Kejadian 27:1-17
Meraih janji Allah dengan cara salah

Judul: Meraih janji Allah dengan cara salah
Hidup dalam dunia yang berdosa membuat apa yang terjadi sering sekali berbeda dengan yang kita harapkan. Sering ketika kita melihat bahwa orang lain tidak melakukan kewajiban mereka yang merupakan hak kita, kita lalu merasa berhak untuk meraih hak tersebut dengan cara apa pun.

Ishak telah tua dan ia berkeinginan untuk memberi berkat sulungnya kepada Esau. Rupanya kasih Ishak kepada Esau membuat ia tidak memedulikan nubuat Tuhan yang menyatakan bahwa berkat itu harus diberikan kepada Yakub (Kej. 25:23). Matanya yang "rabun" mungkin gambaran dari kebutaan hatinya yang bersikeras memberkati Esau walau telah ditolak Allah (Mal. 1:2-3). Esau pun menunjukkan sikap yang tidak terpuji, meski ia telah menjual hak kesulungannya kepada Yakub dengan sumpah (Kej. 25:33), ia tetap saja menginginkan berkat tersebut.

Ketika Ribka mendengar hal itu, ia pun mencari jalan keluar sendiri bagi anak kesayangannya. Jelas Ribka ingat bahwa Tuhan telah menetapkan Yakub sebagai penerima berkat sulung tersebut, dan ia tidak rela jika berkat kesulungan tersebut dimiliki Esau. Ia berusaha menipu Ishak demi mendapatkan apa yang menjadi hak anak kesayangannya.

Mungkin Ribka beranggapan, karena Yakub yang berhak mendapatkan hak kesulungan maka adalah wajar jika ia menipu Ishak untuk mendapatkannya. Ia bahkan berkata bahwa ia rela menanggung kutuk dari Ishak jika ternyata Yakub ketahuan membohongi ayahnya (12-13). Dengan sungguh-sungguh mereka merencanakan untuk menipu Ishak agar memberikan berkat tersebut kepada Yakub.

Apakah Allah berkenan ketika kita mencoba meraih hak kita dengan cara yang salah? Tentu tidak. Karena itu walaupun orang lain mengambil apa yang merupakan hak kita, marilah kita tetap berusaha untuk mencoba menggapai hak kita dengan cara yang benar. Jika memang Tuhan telah memberikan sesuatu bagi kita, maka hal itu pasti menjadi milik kita dan tidak seharusnya kita mencoba meraihnya dengan cara yang tidak berkenan kepada Tuhan.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/06/26/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org