Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/05/09

Rabu, 9 Mei 2012

Roma 11:11-24
Keterkaitan Israel dan bangsa lain

Judul: Keterkaitan Israel dan bangsa lain
Orang Israel selalu membanggakan diri mereka sebagai keturunan Abraham dan umat pilihan Allah, tetapi firman Tuhan menegaskan bahwa hanya akan ada sisa Israel yang percaya dan selamat sedangkan sebagian besar dari mereka akan binasa. Jika demikian, adakah tersandung dan jatuhnya Israel adalah hal yang sia-sia? Paulus berkata: sekali-kali tidak! Mengapa? Pertama, karena pelanggaran Israel justru mendatangkan keselamatan dan pendamaian bagi bangsa-bangsa lain. Allah mengalihkan karya keselamatan dari Israel agar mereka menjadi cemburu (11; Rm. 10:19; Ul. 32:21). Melalui kecemburuan itu, diharapkan Israel akan menyesal dan mau berbalik pada Kristus. Kedua, jika di dalam penolakan mereka saja Allah masih bisa melakukan hal yang baik bagi bangsa lain, maka betapa besarnya berkat yang akan Allah limpahkan jika akhirnya Israel bertobat? (15)

Oleh Paulus, Israel diumpamakan sebagai adonan dan akar yang sepatutnya mampu memberikan dampak positif bagi bangsa-bangsa lain melalui kesaksian mereka. Namun nyatanya mereka gagal memberi dampak tersebut. Itu sebabnya, Allah untuk sementara waktu membuang mereka dan memasukkan bangsa lain kepada pohon zaitun sejati untuk menikmati segala berkat rohani dari Tuhan. Sudah sepatutnyalah jika bangsa-bangsa lain di luar Yahudi, termasuk kita di Indonesia, tidak menjadi sombong karena kemurahan Allah ini. Sebab jika kepada Israel saja, yang diibaratkan sebagai cabang asli oleh Paulus, Allah dapat menjatuhkan hukuman atas ketidaktaatan mereka, maka terlebih lagi bangsa lain yang diibaratkan sebagai tunas liar oleh Paulus. Kunci utamanya adalah ketaatan dan penundukan diri terhadap kedaulatan dan kemurahan Allah.

Allah itu memang maha pemurah, tetapi Ia juga tegas dalam menjalankan kebenaran-Nya. Oleh karena itu, marilah kita menghargai anugerah keselamatan kita dengan senantiasa bersyukur pada Tuhan atas kemurahan-Nya, hidup benar di hadapan-Nya, serta menjadi saksi-Nya di tengah-tengah dunia ini.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/05/09/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org