Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/11/17

Kamis, 17 November 2011

1 Petrus 1:1-2
Jangan lari. Bertobat!

Judul: Pendatang di dunia, kewargaan di surga
Surat tertulis adalah sarana penting bagi orang pada zaman dahulu untuk berkomunikasi dan menyampaikan pesan. Melalui surat, Petrus memperkenalkan diri sebagai rasul Yesus Kristus. Ia sebelumnya bernama Simon, seorang nelayan biasa. Namun Yesus memanggil dia menjadi penjala manusia dan mengubah namanya menjadi Petrus, yang berarti batu. Dalam mengikuti Yesus, ia telah mengalami jatuh bangun bahkan ia pernah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. Lalu Yesus memulihkan jabatannya sebagai rasul dan mengutus dia untuk menggembalakan domba-Nya.

Berbeda dengan Paulus yang dipilih untuk melayani orang-orang nonYahudi, Petrus memfokuskan diri melayani orang Yahudi. Namun Petrus menulis satu surat kepada orang Kristen di perantauan, baik Yahudi maupun nonYahudi. Ia menyebut mereka sebagai orang-orang pendatang. Orang Kristen adalah pendatang di dunia, karena kewargaannya ada di surga.

Petrus menulis surat ini untuk menghibur dan menguatkan orang-orang tersebut karena mereka sedang mengalami penderitaan dan penganiayaan. Ia mengingatkan bahwa mereka telah dipilih sesuai rencana Allah, yaitu sejak kekekalan. Pilihan ini bukan berdasarkan perbuatan baik mereka, melainkan karena anugerah Allah serta karya Roh Kudus yang membuat mereka dilahirkan kembali ketika percaya kepada Kristus. Tujuannya adalah supaya mereka taat kepada Kristus dan menerima bagian dari hidup Kristus. Petrus juga berharap agar anugerah dan damai sejahtera semakin melimpah di dalam hidup mereka sehingga mereka bisa menyalurkannya juga kepada orang lain, agar orang lain pun beroleh anugerah keselamatan dan damai sejahtera dari Tuhan.

Kita sendiri pun dapat disebut sebagai musafir di dunia ini karena kewargaan kita ada di surga. Dan setiap kita yang beriman sungguh-sungguh kepada Kristus, pasti mengalami penderitaan karena iman kita. Oleh karena itu, kita perlu saling menguatkan agar anugerah dan damai sejahtera terus nyata di dalam hidup kita dan juga mengalir kepada orang lain yang belum percaya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/11/17/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org