Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/11/16

Rabu, 16 November 2011

Efesus 6:21-24
Hidup dalam kepedulian

Judul: Hidup dalam kepedulian
Pada umumnya, orang ingin agar orang lain memperhatikan dirinya. Namun biasanya ia sulit untuk memperhatikan dan memedulikan orang lain juga.

Rasul Paulus tidak demikian. Ketika jemaat Efesus mendengar bahwa Paulus di penjara, sebagian besar dari mereka menjadi gelisah dan mengkhawatirkan keadaannya. Oleh karena itu, mereka terus mencari informasi tentang keadaan Paulus yang telah mendirikan jemaat mereka. Respons Paulus terhadap kerinduan dan kepedulian mereka ialah dengan mengutus Tikhikus untuk menyampaikan keadaannya dan sekaligus membawa surat tulisan Paulus ini kepada mereka. Melalui kesempatan ini, Paulus tidak lupa memuji Tikhikus sebagai pembaca pesan dan surat bahwa dia adalah seorang saudara seiman dan juga pelayan yang setia di dalam Tuhan. Ini dia lakukan sebagai bentuk penghargaannya terhadap orang-orang di sekitarnya yang turut berperan dan bekerja mendukung dan membantu dia dalam pemberitaan Injil. Kehadiran Tikhikus tentu akan mendatangkan penghiburan bagi mereka yang sedih dan cemas. Padahal keadaan Paulus baik-baik dan keberadaannya di penjara justru menyebabkan kemajuan Injil dan orang percaya juga semakin berani memberitakan Injil (lihat Flp. 1:12-14).

Di samping itu, Paulus juga memedulikan kebaikan mereka. Oleh karena itu, dia menyampaikan salam kepada mereka agar damai sejahtera dan kasih karunia dari Bapa dan Tuhan Yesus Kristus boleh menyertai mereka yang percaya dan mengasihi Tuhan dengan kasih yang kekal. Demikianlah Paulus rindu agar mereka juga boleh hidup penuh damai sejahtera, kasih, iman, dan anugerah Tuhan, serta penuh pengharapan di dalam Tuhan.

Setiap kita juga harus belajar meneladani jemaat Efesus dan Paulus yang hidup dalam kepedulian satu terhadap yang lain. Kita dapat memperhatikan keadaan orang lain, mendoakan mereka, dan turut terlibat dalam membantu mereka yang sedang dalam kesulitan dan kekurangan. Apalagi dalam zaman teknologi telekomunikasi yang begitu mudah dan gampang.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/11/16/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org