Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/11/08

Selasa, 8 November 2011

Efesus 4:17-32
Manusia baru

Judul: Manusia baru
Kesadaran akan identitas diri biasanya membuat orang berusaha hidup sesuai identitas itu. Walaupun ada orang yang tidak menyukai identitasnya sehingga hidup berlawanan dengan identitas itu.

Dalam identitas sebagai manusia baru, jemaat Efesus dinasihati Rasul Paulus agar tidak lagi hidup seperti orang yang tidak mengenal Allah (17-19). Mengapa? Sebab Yesus menyelamatkan manusia agar hidup sesuai kehendak Allah, yang berbeda dari kehidupan orang yang tidak percaya. Lahir baru yang membuat orang menjadi manusia baru memang merupakan sebuah perubahan radikal dari cara hidup yang terpisah dari Kristus ke cara hidup yang memuliakan Allah (22-24). Maka manusia baru harus harus menjauhi dusta dengan berkata jujur (25) serta tidak boleh berkata kotor. Manusia baru harus menggunakan kata-kata yang baik, yang dapat membangun orang lain. Manusia baru juga mesti mampu mengendalikan amarah. Bila marah, jangan sampai kemarahan itu membuat berdosa (26) sehingga memberi kesempatan kepada Iblis untuk menghancurkan hidup dan hubungan kita dengan sesama. Hal lain yang tidak boleh dilakukan adalah mencuri (28). Manusia baru harus melakukan pekerjaan yang baik dan bekerja keras agar dapat berbagi dengan mereka yang berkekurangan.

Manusia baru kiranya tidak mendukakan Roh Kudus dengan perbuatan yang tidak berkenan kepada Tuhan. Kita harus hidup menurut pimpinan Roh Kudus. Kita juga harus menjauhi segala hal yang dapat merusak karakter dan pertumbuhan rohani kita atau yang mungkin menghilangkan damai dan sukacita kita (31). Hendaknya kita hidup ramah, penuh kasih mesra, dan saling mengampuni sebagaimana Kristus telah mengampuni kita.

Orang yang telah mengenal Yesus harus membiarkan Roh Kudus mengerjakan karya pembaruan di dalam hidupnya agar dimampukan untuk hidup benar dan kudus. Berdoalah agar Roh Kudus menolong kita menjalani hidup sebagai manusia baru agar tutur kata dan perbuatan kita menjadi berkat bagi orang lain dan memuliakan Tuhan.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/11/08/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org