Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/10/20

Kamis, 20 Oktober 2011

Hosea 8:1-14
Akibat dosa

Judul: Akibat dosa
Seorang filsuf terkenal 2 abad yang lalu pernah berkata manusia terkutuk oleh karena kebebasannya. Ia harus mengupayakan kesejahteraan dirinya sendiri. Ungkapan ateistik ini sebagai konsekuensi penolakan kepada kebergantungan mutlak kepada Allah, Sang Khalik yang dipercayai oleh kekristenan. Hal ini senada dengan Pengkhotbah, yang menyatakan kesia-siaan untuk segala hal yang dilakukan di bawah matahari tanpa memperhitungkan Tuhan sama sekali. Ini yang disebut nihilisme!

Apa yang dialami oleh Israel karena penolakannya terhadap Tuhan mereka adalah nihilisme. Mereka sedang membinasakan diri mereka sendiri karena menolak Allah, Pencipta dan Pemilik hidup, sumber satu-satunya untuk kehidupan di bawah kolong langit ini (14a). Bagaimana mereka menolak Allah? Mereka melanggar Perjanjian Sinai yang mengikatkan mereka dengan Allah untuk beribadah kepada Tuhan dan berperilaku sebagai umat-Nya (8). Mereka menolak kepemimpinan Allah dengan mengangkat raja manusia atas mereka (4a; bnd. 1Sam. 8:7). Mereka membuat dan menyembah berhala (4b) serta menolak firman Allah (12). Bagi Israel penolakan itu berakibat kehancuran mereka yang tidak dapat dielakkan! Penolakan mereka berakibat penolakan Allah atas mereka. Tuhan menolak ibadah mereka yang hakikatnya penyembahan berhala (4-6, 11-13). Tuhan menggagalkan usaha mereka menyejahterakan diri mereka sendiri (7), serta usaha mereka membangun keamanan negeri mereka (8-10, 14).

Orang bebal berkata dalam hatinya, "Tidak ada Allah" (Mzm. 53:2). Pernyataan pemazmur itu memang tepat. Menolak Allah berarti menghancurkan diri sendiri, nihilisme! Sebaliknya, menerima Allah berarti menundukkan diri sepenuhnya kepada Allah yang berdaulat penuh atas segala aspek kehidupan kita. Mari, kita yang mengaku Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita, mengevaluasi diri kita. Adakah hal-hal yang ternyata merupakan wujud penolakan kita atas kedaulatan-Nya dalam hidup ini? Akui, dan lepaskan semua itu demi ketaatan mutlak kita pada Tuhan!

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/10/20/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org