Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/10/14

Jumat, 14 Oktober 2011

Hosea 3:1-5
Bukti kesungguhan bertobat

Judul: Bukti kesungguhan bertobat
Apa sih penyebab Gomer berselingkuh? Apakah faktor uang? Atau ketidakpuasan di atas ranjang? Alkitab tidak memberikan jawaban yang jelas. Yang jelas Gomer telah terjebak pada dosa seksual, entah sebagai pemuas libido yang tak terkendali atau demi kepuasan-kepuasan materialisme lainnya!

Ada dua isu yang bisa dibahas dari perikop pendek ini. Pertama, isu penebusan yang harus dilakukan Hosea terhadap istri sahnya, yang terjual di bawah germo. Secara hukum, Gomer masih terikat pernikahan dengan Hosea. Sebenarnya Hosea bisa menuntut agar Gomer dihukum rajam, atau ia bisa bersikap seperti kelak Yusuf yang mau menceraikan diam-diam Maria. Akan tetapi Hosea justru menebus ’milik’ sahnya sendiri, sesuai perintah Tuhan. Ini berarti Gomer bukan hanya mendapat belas kasih, tetapi dipulihkan ke martabat semula istri sah Hosea. Namun, Hosea harus membayar harga dan menyangkal diri demi kelanggengan pernikahannya.

Isu kedua adalah mengapa untuk sekian waktu lamanya Hosea dan Gomer tidak bersetubuh (3)? Para teolog menafsirkan bagian ini sebagai melambangkan hukuman Tuhan melalui pembuangan umat Tuhan di negeri musuh (4). Tujuannya agar mereka sadar akan dosa mereka dan kapok, bertobat, dan tidak mengulang lagi? Jawaban lain juga bisa diberikan, yaitu sebagai proses pembuktian pertobatan sejati. Ada ujian bagi pertobatan sejati. Dosa Gomer adalah dosa seksual. Bertarak dari relasi seks adalah ujiannya. Ia harus tidak lagi menjalin hubungan seksual dengan para pelanggannya. Ia juga tidak berhubungan seksual dengan Hosea sampai waktu tertentu.

Tuhan itu baik. Saat kita sadar dosa kita, apa pun itu, lalu bertobat pasti Ia mengampuni kita. Namun, sungguhkah kita bertobat? Atau hanya pura-pura atau main-main? Waktu menjadi pengujinya. Tuhan berdaulat menguji sekaligus memurnikan kita dengan cara-Nya. Dia tahu titik lemah kita maka di situ Dia akan memproses kita. Apa kelemahan kita yang sudah kita akui di hadapan Tuhan? Minta Dia menolong kita menjaga dari kelemahan itu, kalau perlu dengan menghalangi kita dari godaan ke sana!

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/10/14/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org